Jika part berhasil dipakai, barulah pabrikan akan mengaplikasikan part tersebut ke motor produksinya atau ke ajang balap lainnya.
3. Material yang mahal
Untuk menjaga motor prototipe MotoGP tetap kuat, eksotis, dan mewah seperti itu, material berbahan terbaik pasti diperlukan untuk membangun sebuah motor MotoGP.
Misalnya material titanium, magnesium, dan serat karbon yang dipasang di fairing, sasis, dan komponen lainnya.
Jika fairing motor MotoGP menggunakan serat karbon, berbeda dengan motor sport biasa yang menggunakan plastik ABS sebagai bahannya.
Begitu juga dengan rangka, jika motor biasa paling menggunakan baja yang umum digunakan, berbeda halnya dengan MotoGP.
Baca Juga: Tim LCR Honda Umumkan Tanggal Peluncuran Tim MotoGP 2021, Beda Hari Beda Pembalap Kenapa?
Apalagi sekarang rangka motor juga sudah mulai memakai karbon, tentunya biayanya semakin mahal.
4. Teknologi
Di motor MotoGP, banyak terpasang berbagai perangkat elektronik untuk kepentingan balapan.
Berbagai sensor dan alat terpasang pada motor MotoGP yang tidak ada di motor pada umumnya.
Hampir semua bagian motor MotoGP dikendalikan oleh perangkat elektronik yang canggih.
Makanya tak heran membangun motor MotoGP juga butuh uang banyak untuk sektor elektronik ini.
5. Perangkat sekali pakai yang mahal
Ada beberapa perangkat fast moving di motor MotoGP, misalnya saja ban.
Jika ban pada umumnya dibuat untuk digunakan seawet mungkin, di MotoGP ban dibuat khusus agar bisa selengket dan sebagus mungkin untuk balapan.
Targetnya hanya buat dipakai tidak sampai satu jam saja.
Ban yang dibuat pabrikan pemasok juga produk prototipe yang dibuat khusus.
Di tiap balapan, pabrikan ban akan memberikan opsi kompon khusus yang selalu dikembangkan tiap tahunnya.
Itu baru ban, belum part fast moving lainnya.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR