Baca Juga: Duaaarr...!!! Video Empat Ledakan dan Kebakaran di Sekitar SPBU Bikin Warga Surabaya Panik
Lebih lanjut, Budi mengimbau kepada masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi bus agar tidak memaksakan diri untuk berangkat jika merasa tidak enak badan atau sakit, karena di terminal-terminal bus dilakukan pengecekan secara acak.
“Kita ingin semua masyarakat tertib dan membantu pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan dengan baik,” katanya.
Moda transportasi kereta api dan bus dipilih menjadi yang pertama untuk diterapkan pengecekan Covid-19 menggunakan GeNose karena harga tiket pada rute tertentu lebih murah daripada pengecekan tes Covid-19 melalui rapid test antigen atau PCR test.
“Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung Rp 100.000, kalau mesti antigen Rp 100.000 lagi itu kan mahal, apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp 40.000 - Rp 50.000,” tuturnya.
Baca Juga: Gagal Congkel Motor Pertama, Maling Beralih ke Honda BeAT, Gak Sampai 5 Menit Raib
“Tapi, dengan GeNose ini harganya hanya Rp 20.000. Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp 15.000, jadi lebih terjangkau. Kami sudah pesan 200 unit untuk 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera,” tambahnya.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, terminal pertama yang akan menggunakan GeNose adalah Terminal Pulo Gebang.
“Dan secara bertahap kita sudah pesan 100 alat GeNose yang akan segera kita distribusikan ke daerah-daerah,” ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mulai 5 Februari, Pengecekan Covid-19 dengan GeNose Akan Dilakukan di Stasiun dan Terminal",
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR