Otomania.com - Kenali kekurangan Toyota Calya dan Daihatsu Sigra sebelum menebusnya, bekasnya laris manis, harga murah muat 7 penumpang.
Mau cari Toyota Calya dan Daihatsu Sigra bekas? Harganya murah dan bisa memuat 7 penumpang! Perfect banget untuk entry level mobil keluarga.
Tapi jangan buru-buru meminangnya, harus tahu kekurangan dari mobil kembar yang masuk dalam skema low cost green car atau LCGC ini.
Berikut adalah 5 kelemahan atau kekurangan yang dimiliki toyota Calya dan Daihatsu Sigra ini.
1. Suspensi Amblas
Salah satu kelemahan Calya dan Sigra adalah saat membawa beban penumpang maksimal, yakni 7 penumpang.
Mobil ini langsung terlihat ‘celup’ atau amblas terutama bagian bodi belakang, saat dimuati banyak penumpang.
Untuk mengatasinya, Astra Otoparts mengeluarkan paket suspensi belakang yang terdiri dari sokbreker dan per.
Sokbreker Kayaba berikut pernya ini memiliki diameter yang lebih besar dan lebih kokoh dari sokbreker bawaan pabrik.
Begitu juga dengan diameter pernya yang lebih besar untuk menopang beban yang lebih berat.
Agar penampilan lebih mantap lagi, kami sarankan penggantian pelek yang aslinya hanya berukuran 14 inci.
Dengan naik 1-2 inci menjadi ring 15 atau 16 inci, dengan pilihan profil ban dengan tinggi 55-60 tentunya jarak terendah ke tanah bisa lebih tinggi.
2. Kaca Belakang Rentan Pecah
Fenomena kaca belakang pecah dengan sendirinya ramai terjadi sekitar 2017 lalu dan ada kemungkinan masih terjadi hingga kini.
Akhir tahun 2017 lalu, PT. Astra Daihatsu Motor mengadakan sesi product knowledge bersama komunitas dan media.
Saat itu Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mewakili pihak PT ADM, meminta maaf kepada seluruh pemilik Daihatsu Sigra atas permasalahan kaca pecah yang terjadi.
"Pada dasarnya, kami sebagai APM (Agen Pemegang Merek) mohon maaf yang sebesar-besarnya atas suatu kejadian yang tidak kita harapkan dan sudah terjadi," ujar Amelia Tjandra kala itu.
"Tapi kami bertanggung jawab. Mari kita selesaikan problem ini secara bersama dan kita cari tahu apa penyebabnya," tambahnya.
Astra Daihatsu Motor (ADM) menegaskan bahwa tidak semua Daihatsu Sigra yang mengalami kejadian retak di kaca belakang.
Dari acara tersebut dijelaskan bahwa ada 2 penyebab pecahnya kaca belakang Daihatsu Sigra yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal penyebab retaknya kaca tersebut pada saat handling atau proses transfer kaca dari supplier ke pabrik perakitan Daihatsu.
Baca Juga: Viral Toyota Calya Raib Digondol Maling Meski Ada Fitur Immobilizer, Bengkel Resmi Kasih Pernyataan
"Yang pertama kita cari tahu, ternyata sumbernya ada klem yang bikin titik itu. Tapi tidak banyak," ujar Amelia lagi.
"Karena kaca kan dibawanya macam-macam. Sekali bawa, mungkin bisa sepuluh tumpukan. Ya paling kena yang di ujung-ujung ini," lanjutnya.
Astra Daihatsu Motor menjamin akan mengganti secara gratis jika terjadi kasus kaca Daihatsu Sigra yang tiba-tiba retak.
Bahkan yang sudah memperbaiki dengan menggunakan garansi untuk kaca belakangnya yang tiba-tiba retak, akan digantikan uangnya.
"Kalau dia sudah membayar ke asuransi kasih tahu juga, kita balikin, karena haknya dia untuk mendapatkan produk terbaik, haknya dia juga mendapatkan warranty," tukas Amelia.
3. Pelipatan Jok belakang
Tidak sedikit pengguna Calya-Sigra yang mengeluhkan cukup sulit melipat kursi baris ketiganya.
Hal tersebut disebabkan karena adanya tambahan karpet di atas karpet dasar.
Sehingga, membuat jarak pengunci dengan pengaitnya menjadi bertambah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan pemasangan karpet yang presisi agar tak menutup lokasi pengunci jok.
Selain itu, juga bisa dengan melepas stopper karet yang ada pada di bagian bawah rangka jok, sehingga proses melipat jok belakang kedua mobil ini jadi lebih mudah.
Baca Juga: Bukan Gimmick, Transmisi Matic D-CVT Agya dan Ayla Terbaru Beda sama CVT Brio, Intip Kelebihannya
4. Selang AC Pendek
Pendeknya saluran buang AC di Calya-Sigra, membuat banyaknya air yang membasahi sasis.
Hal ini beresiko membuat besi-besi di sasis menjadi karatan.
Para anggotanya pun punya akal agar mobil mereka tidak basah di bagian bawah karena pembuangan air AC yang pendek.
Solusinya, yaitu dengan menggunakan slang tambahan dan bermodal Rp 5 Ribu.
"Saluran pembuangan AC-nya terlalu pendek, jadi bikin bahaya di sasis, bisa karatan," ujar Anjar Priyono, anggota CALSIC dari Cikampek.
Dengan modal slang kecil sepanjang 2 meter, slang tersebut cukup disambungkan dan ditahan di bagian bawah dengan cara diikat menggunakan cable ties.
Hal ini bertujuan agar slang tidak menjuntai dan bergerak tak beraturan.
5. Suara Jedak Jeduk
Beberapa pemilik Calya dan Sigra juga sempat mengeluhkan bunyi 'jeduk' yang berasal dari kolong mobil.
Usut punya usut, ternyata bunyi tersebut berasal dari ban serep yang kerap longgar.
Hal ini cukup mengganggu karena suara tersebut selalu muncul saat perjalanan.
Untuk menanganinya, tidak butuh trik sulit yang dilakukan para anggota CALSIC.
Mereka hanya menggunakan baju atau kain bekas yang berguna sebagai bantalan ban serep dan sasis. Bunyi mengganggu pun hilang dengan sekejap.
Baca Juga: Tips Bikin Mobil LCGC Lebih Nyaman Dipakai Diperkotaan, Ini Rahasianya
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR