Untuk sistem kemudinya, Hot Rod ini menggunakan setir copotan Daihatsu Hijet 1000 lengkap dengan rack end.
Baca Juga: Sebenarnya, Apa Sih yang Dimaksud dengan Aliran Hot Rod?
Lanjut ke bagian kaki-kaki, sokbreker depan dan belakang masih menggunakan suspensi motor.
Uniknya, dudukan ball joint depan menggunakan standar tengah motor yang sudah dilas mati.
Sedangkan ball joint-nya sendiri berasal dari copotan Toyota Corolla DX.
Beralih ke bagian jantung pacu, mesinnya diambil dari motor roda tiga Tossa Super Hercules standar yang memiliki kubikasi sebesar 200 cc.
Kalau dilihat dari spesifikasi standarnya, mesin tersebut diklaim mampu menghasilkan tenaga sebebsar 14,7 dk pada 8.000 rpm.
Baca Juga: Hot Rod Imut, Setang Menjuntai, Peleknya Nyomot Bekas Angkot
Walaupun masih belum selesai, Hot Rod tersebut sudah bisa diajak test drive dan bisa melaju tanpa kendala.
Sayangnya untuk tangki bensin masih menggunakan botol bekas air mineral dan roda belakang terlihat tidak stabil.
Kalau tidak segera disempurnakan atau diperbaiki, tentu berpotensi menimbulkan bahaya bagi yang menggunakannya.
Soal biaya yang dikeluarkan untuk membuat Hot Rod tersebut, Eko mengaku sudah menghabiskan dana sebesar Rp 5 jutaan.
Penasaran bagaimana Eko menyulap Tossa beroda tiga menjadi sebuah Hot Rod klasik? Berikut videonya.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR