"Kalau mengajak enam anjing jalan-jalan sekaligus mulai tahun 2005-an. Awalnya bawa satu saja dan lama itu prosesnya, terus nambah lagi jadi enam," kata pria difabel dengan kondisi bibir sumbing tembus kerongkongan ini, ditemui di rumahnya, Jumat (13/11/2020) sore.
Lelut mengaku saat ini sudah memiliki 22 ekor anjing. Ia mengaku memungutnya dari jalan raya, pantai, hingga pasar-pasar.
Lelut mengatakan, anjing-anjing itu kebanyakan didapat dari jalanan. Namun, ada juga orang yang menitipkan anjingnya namun tak pernah diambil.
"Ada yang disuruh nyari anjing. Sudah dicarikan enggak diambil. Ada yang bawa ke sini, disuruh melatih, sudah dilatih dan pintar enggak diambil. Kebanyakan ambil yang dibuang dan terlantar," ceritanya.
Lelut menceritakan, tidak sekedar membawa anjing miliknya jalan-jalan, ia juga sembari bekerja.
Baca Juga: Polisi Penasaran, Bongkar Paksa Jok Honda Scoopy Sitaan Balap Liar Isinya Dua Anak Anjing
Ia menempatkan dua ember putih di samping kanan, dua di samping kiri, dan satu di atas jok.
Setelah ditutup, anjing dinaikkan di atas lima ember bekas cat tersebut. Kemudian satu anjing duduk di jok depan.
Ia lalu menyusuri sekitar Jalan Canggu, hingga Denpasar untuk mengumpulkan limbah sisa makanan dari rumah makan dan hotel.
Limbah tersebut digunakan untuk memberi pakan 30 ekor babi miliknya.
"Istilahnya sekalian bekerja karena saya beternak babi, nyari makannya dari limbah sisa makanan, hotel restoran. Ambil limbah itu lah saya ajak anjing-anjing ini," katanya.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR