Fungsinya, selain menyejukkan kabin, juga untuk mengurangi kadar kelembaban, debu, dan asap.
Saluran kecil yang menyalurkan udara dingin diarahkan ke atap mobil.
Setelah itu, udara disaring sehingga suhu dingin yang keluar sudah bebas dari debu dan asap.
Karena waktu itu peranti AC masih merupakan fitur mewah, pabrikan sampai menyematkan stiker penanda di kaca mobil, agar masyarakat tahu bahwa mobil tersebut telah menggunakan peranti penyejuk kabin.
Setahun kemudian, tepatnya pada 1954, perusahaan Nash Ambassador menggabungkan antara pemanas, ventilasi, dan sistem pendingin udara menjadi satu yang seluruhnya dimasukkan ke dalam kompartemen mesin.
Baca Juga: Kenali Penyebab AC Mobil Bau, Cara Mencegahnya Gampang Asal Rutin Lakukan Ini
Makin lama teknologi AC makin berkembang, produsennya pun terus bertambah banyak, sehingga biaya pemasangannya juga menjadi lebih murah.
Di tahun 1969, AC mobil semakin populer, bahkan sebagian besar mobil di Amerika Serikat sudah menggunakan peranti tersebut.
Perusahaan aftermarket juga makin banyak yang menawarkan AC mobil buatan mereka, sebagai opsi bagi konsumen yang ingin memasang AC di kendaraannya.
Hingga kini, fitur AC terus digunakan dan dikembangkan.
Bahkan, bisa dibilang AC saat ini menjadi peranti wajib yang harus ada di mobil.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | GridOto.com,Express.co.uk,Popularmechanics.com,Automobilemag.com |
KOMENTAR