"Lokasinya memang di pegunungan sehingga susah sinyal. Korban dihadang kemudian dihajar beramai-ramai," ungkap Sugiharjo.
Polisi sempat mengamankan lokasi setelah mendapat laporan warga.
Namun, massa jauh lebih banyak dibanding aparat keamanan.
Polisi mengevakuasi Yatno untuk mendapatkan pertolongan medis.
Baca Juga: Kronologi Anggota TNI AL di Keroyok 4 Pemuda Mabuk di Jalur Pantura, Videonya Viral
"Saat kami evakuasi dia masih hidup, masih ada denyut nadinya. Sesampai di rumah sakit korban meninggal dunia," tegasnya.
Jenazah Yatno saat ini masih di instalasi pemulasaraan jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung menunggu otopasi.
Sementara suasana di Desa Nyawangan memanas.
Warga berkumpul karena menduga polisi akan melakukan penangkapan.
Apalagi, lanjut Sugiharjo, warga juga menolak jenazah Yatno dibawa ke Desa Nyawangan.
Untuk mengamankan situasi, Polsek Sendang mendapat bantuan puluhan personel dari Polres dan polsek-polsek lain.
Baca Juga: Cari Tumpangan Berakhir Maut, Satu Remaja Tewas Ditabrak Truk Trailer di Pantura
Namun, dengan alasan keamanan, personel polisi hanya disiagakan.
"Para pelaku sudah diidentifikasi. Kasusnya diambil alih Polres Tulungagung," pungkas Sugiharjo.
Informasi dari warga, Yanto dikenal sebagai preman desa.
Dia bahkan dicurigai sebagai orang di balik kematian puluhan sapi milik warga, beberapa waktu lalu.
Dia juga kerap membuat keresahan di desa.
Yanto juga mencatut nama polisi setiap kali berurusan dengan warga.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kisah Tragis Seorang Bapak di Tulungagung, Tewas Dikeroyok Massa setelah 2 Anaknya Ditangkap Polisi
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR