Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Terjegal di Klasemen, Fabio Quartararo: Tekanan Seharusnya Tak Mengarah ke Saya

Adi Wira Bhre Anggono,Nur Pramudito - Selasa, 20 Oktober 2020 | 21:10 WIB
Fabio Quartararo merasa seharusnya tekanan untuk menjadi juara dunia bukan diberikan kepadanya.
Instagram/@fabioquartararo20
Fabio Quartararo merasa seharusnya tekanan untuk menjadi juara dunia bukan diberikan kepadanya.

Otomania.com - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo berikan jawaban santai atas posisinya yang melorot di klasemen.

Sebelumnya pembalap asal Perancis ini digadang-gadang sebagai kandidat terkuat sebagai juara dunia di MotoGP 2020.

Namun, penampilannya kini justru sering disalip kencang oleh pembalap lain yang kini jadi pesaing ketatnya di klasemen.

Fabio Quartararo kini mulai geram dengan ekspektasi tinggi dari banyak orang terhadap dirinya pada MotoGP 2020.

Baca Juga: Alex Marquez Katakan Kalau Naik Podium Bukanlah Target Utamanya

Dulu memang Fabio Quartararo dijagokan setelah penampilan impresif di dua balapan awal musim ini.

Namun, kini Fabio Quartararo gagal tampil konsistensi dan sering finis di luar 10 besar.

Seperti yang terjadi di MotoGP Aragon 2020, pada akhir pekan lalu.

Start dari pole position, Fabio Quartararo justru hanya mampu finis di urutan ke-18.

Setelah dianalisis, ban depan motor Fabio Quartararo memiliki masalah pada tekanan angin.

Gagal meraih poin Fabio Quartararo harus rela turun ke urutan kedua dalam klasemen MotoGP 2020 dengan 115 poin.

Quartararo hanya berjarak enam poin dari sang pemimpin klasemen, Joan Mir.

"Balapan yang mengerikan. Tapi saya akan tambah sedih jika Mir menang, Maverick Vinales kedua dan Andrea Dovizioso ketiga," kata Quartararo dikutip dari Crash.net.

"Tapi dari seluruh hal negatif, saya hanya ingin melihat hal positif yang mana Alex Rins dan Alex Marquez finis di depan Mir," jelas Quartararo.

Baca Juga: MotoGP Aragon 2020: Suzuki Bangkit Dari Rekor Buruk Selama 2 Dekade

Quartararo sendiri tidak ingin memasang target tinggi karena dirinya merasa masih mempelajari banyak hal di MotoGP.

"Tekanan seharusnya tidak mengarah ke saya. Saya memang memimpin klasemen, tapi tim ini baru lahir tahun lalu. Ini tahun kedua saya di MotoGP dan saya juga bukan di tim pabrikan," ujar Quartararo.

"Seharusnya tekanan ada pada pembalap tim pabrikan. Jadi, saya merasa baik-baik saja. Hanya memiliki balapan sulit dengan masalah teknis," imbuhnya.

Fabio Quartararo akan berusaha menebus kekecewaan pada balapan MotoGP Teruel 2020 akhir pekan ini untuk merebut kembali posisi pertama di klasemen.

 

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa