“Provinsi menyarankan PSBB Mikro. Nah sekarang pemahamannya di mana. Kita pemahamannya ada pada RT dan RW siaga.
Baca Juga: Enggak Perlu Ke Samsat, Begini Saran Polisi Saat Membayar Pajak Kendaraan di Tengah PSBB
Terus karantina di wilayah itu. Kalau mungkin Gubernur Jawa Barat mikro dimana, kita mikronya udah jelas di RW, siaga RW. Siaga RW diperkuat lagi, di lingkup itu,” ucap dia.
Ia juga mengatakan, akan lebih gencar melakukan penulusuran dan pencegahan Covid-19 pada kasus klaster keluarga di lingkungan sekitar RW zona merah.
"Siaga RW diperkuat lagi, di lingkup itu. Jadi sekarang klaster keluarga ada di RW kita tracing pada RW yang berdekatan dengan itu, bagaimana mengantisipasinya," ujar Rahmat.
Ia berharap kebijakan yang diambilnya untuk mengendalikan Covid-19 ini juga tetap bisa meningkatkan perekonomian warga.
"Saat (sekarang) adaptasi, ada yang kita buka yaitu ekonomi, lapangan kerja. Nah kalau kembali ke PSBB, kita harus menyiapkan 32 cek poin, menyiapkan perangkat yang tadi itu kita PSBB kembali lagi ke proses awal.
Baca Juga: Wow! Pemprov Jakarta Kantongi Rp 1,9 Miliar dari Denda Masker Selama PSBB Transisi
Tetapi kita ambil pada penanganan dan antisipasi," tutur dia. Sebagai informasi, Kota Bekasi juga mengalami kondisi yang sama dengan DKI Jakarta.
Kenaikan kasus Covid-19 muncul ketika PSBB mulai dilonggarkan, terutama pada dua bulan belakangan ini.
Terakhir, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengumumkan hingga per 6 September 2020 lalu ada 2.072 kasus Covid-19 di wilayahnya.
Padahal tanggal 18 Agustus lalu, Pemkot Bekasi baru saja mengumumkan ada 1.324 jumlah kumulatif pasien Covid-19.
Dengan begitu, selama kurang lebih sebulan belakangan ini angka Covid-19 di Kota Bekasi bertambah 748 kasus.
Jika dihitung rata-ratanya, ada 24 orang yang penambahan pasien positif Covid-19 per harinya.
Dari jumlah kumulatif pasien Covid-19 tersebut, ada 254 kasus positif Covid-19 yang masih aktif (207 pasien jalani isolasi mandiri dan 47 dirawat).
Rahmat mengaku kini kapasitas tempat tidur isolasi rumah sakit di wilayahnya juga hampir penuh.
Apalagi jika pasien yang isolasi mandiri seluruhnya dipindah ke rumah sakit, maka pasien tersebut tak akan dapat ditampung seluruhnya.
Pasalnya Kota Bekasi hanya memiliki 198 tempat tidur isolasi dari 45 rumah sakit rujukan di Bekasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Ikut Terapkan PSBB Seperti Jakarta, Pemkot Bekasi Siapkan Kebijakan Baru"
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR