Otomania.com - Mekanik Valentino Rossi menceritakan susahnya menjalani balapan di tengah pandemi Covid-19.
Seperti yang kitaketahui, jalannya MotoGP 2020 sempat tertunda beberapa bulan karena pandemi.
Namun, akhirnya balapan bisa digelar tanpa mengundang penonton dan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Alex Briggs, mekanik dari Valentino Rossi, bercerita bagaimana ketatnya protokol kesehatan tersebut, mulai dari berangkat, sampai di lokasi, hingga protokol selama balapan berlangsung.
Dikutip dari motorsportmagazine.com, Briggs yang berkebangsaan Australia ini berangkat dari sebelum seri pertama digelar.
Baca Juga: Usai Nyaris Bikin Celaka Valentino Rossi, Kini Johann Zarco Lontarkan Pujian Kepada The Doctor
Sebelum sampai di Eropa, dia harus melakukan tes Covid-19 terlebih dahulu dan membuat surat izin untuk bepergian. Sesampainya di Eropa, Briggs diharuskan untuk tes lagi.
"Di sirkuit, ponsel Anda adalah barang yang paling penting, karena ada aplikasi Covid di sana. Anda harus membawa ponsel saat masuk dan keluar sirkuit. Tidak ada yang memerhatikan kartu izin, petugas mengecek ponsel," ujar Briggs.
Briggs menambahkan, masker harus selalu dipakai dalam kondisi apapun. Selain itu, ponsel juga harus selalu dibawa. Kebiasaan social distancing juga tak luput untuk dilakukan.
"Seseorang akan mengecek temperatur tubuh Anda, Anda memperlihatkan aplikasi, petugas memindai kode QR, ada juga petugas yang memberikan hand sanitizer di tangan. Untuk keluar sirkuit, Anda harus menunjukkan aplikasi lagi," kata Briggs.
Baca Juga: Ternyata Ribet! Tiga Tim Hukum Kawal Perpindahan Valentino Rossi ke Tim Petronas
Saat di paddock, Briggs mengatakan, rasanya seperti sedang sesi tes pra musim. Sebab, suasananya tidak ramai seperti biasanya.
"Anda menggunakan masker seharian, setelah 12 jam, belakang telinga terasa seperti terbakar. Tulang hidung juga terasa sakit. Sangat lega saat melepasnya," ujar Briggs.
Menurut Briggs, penggunaan masker membuat komunikasi di paddock jadi sedikit sulit. Isyarat dengan tangan lebih banyak digunakan, karena saluran radio terlalu sibuk digunakan.
'Di paddock, tentunya ada sedikit kecemasan dan ketegangan, tentang terkena penyakit dan semua ditutup lagi, atau orang-orang seperti saya terjebak di sini dan tidak bisa kembali ke Australia," kata Briggs.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2020 Diprediksi Jadi Tempat Valentino Rossi Umumkan Masa Depan Balapnya
Untuk semua orang yang terlibat di MotoGP dan berasal dari luar area Schengen, visa hanya berlaku tiga bulan. Sedangkan, MotoGP musim ini digelar empat bulan.
Jadi, saat sedang tidak ada balapan, mereka akan keluar wilayah Schengen dan yang terdekat adalah Andorra. Untuk kembali ke area Schengen, semua harus melakukan tes Covid lagi agar status di aplikasi tetap hijau atau aman.
Mekanik kepercayaan Rossi sejak lama itu mengatakan lebih banyak melakukan perjalanan darat di Eropa. Sehingga, harus menyewa mobil dan menyanitasi mobil tersebut.
"Lalu, Anda harus mencari hotel yang buka dan Anda akan berpikir apakah hotel tersebut cukup peduli untuk menyanitasi kamar," ujar Briggs.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR