“Biasanya kalau ban belakang termakan gak rata seperti ini, tandanya sokbreker belakang sudah lemah,” jelas pria asli Tegal, Jawa Tengah ini.
Karena penasaran, meminta teknisi bengkel untuk membongkar kedua sokbreker belakang (kiri dan kanan), lalu dibandingkan dengan sokbreker baru.
Tujuannya selain untuk memastikan apakah benar diakibatkan oleh kinerja sokbreker yang mulai lemah, juga untuk mengetahui sokbreker mana yang membuat ban kiri termakan pada sisi dalam.
Hasilnya, memang benar kedua sokbreker belakang sudah mulai lemah kemampuan kompresi maupun rebound-nya saat dibandingkan dengan sokbreker baru.
Namun yang paling lemah adalah sokbreker bagian kanan, ketika ditekan as sokbrekernya, turunnya enteng, tapi enggak mau balik.
Sedangkan sokbreker belakang bagian kiri, masih mau balik as soknya, namun gerakannya sangat lambat.
Baca Juga: Kapan Ban Motor Maupun Mobil Seharusnya Diganti? Ini Ciri-cirinya
“Normalnya itu saat as soknya ditekan, kayak ada dorongan balik. Lalu ketika ditekan sampai mentok, ia akan balik agak cepat,” jelas Wandi.
Jadi kesimpulannya adalah, penyebab ban belakang pada sisi dalam termakan tidak rata, yaitu akibat sokbreker belakang bagian kanan sudah ‘tidak main’ lain dibanding yang kiri.
Logikanya bila sok belakang kanan lebih lemah dari yang kiri, otomatis bila ada beban di bagian kanan atau ketika lewat jalan yang tidak rata, maka posisi buritan akan cenderung miring atau lebih mengayun pada sisi sebelah kanan.
Sehingga membuat ban belakang bagian kiri pada sisi dalam termakan duluan.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Otomotifnet.gridoto.com |
KOMENTAR