Otomania.com - Kabel audio mobil merupakan salah satu komponen penting dalam melakukan upgrade audio.
Perangkat seperti subwoofer dan amplifier akan tidak optimal jika tidak dibarengi dengan kabel audio yang mumpuni.
Nah, sudah tahu seperti apa isi kabel audio mobil? yang tentu saja berbeda dengan kabel pada umumnya.
Perangkat audio mobil bekerja menggunakan sumber tenaga listrik untuk menghasilkan suara yang keluar dari speaker.
Untuk itulah kabel audio diperlukan sebagai media penghantar listrik setelah sinyal frekuensi diolah dari perangkat pendukung audio seperti amplifier atau digital signal processor (DSP).
"Di dalam kabel audio ada banyak serabut tembaga yang ukurannya berbeda-beda untuk mengontrol fokus frekuensi suara," buka Andreas Tjahjadi, CEO PT Audio Plus Indonesia.
Baca Juga: Pilih Klakson Keong Atau Pipih? Ini Kelebihan dan Kekurangannya Masing-masing
Jika dilihat pada kabel audia ada serabut tembaga yang berukuran cukup tebal.
Serabut tembaga ini berfungsi sebagai penghantar arus listrik untuk frekuensi suara rendah.
Menurut Andreas, frekuensi suara rendah memiliki kekuatan voltase listrik yang cukup besar.
"Jadi perlu ketebalan serabut tembaga yang cukup untuk mendukung arus listrik yang kuat," terang Andreas.
Tambah Andreas, khusus untuk speaker subwoofer memiliki kabel dengan serat tembaga tebal yang cukup banyak karena lebih dominan untuk menghasilkan frekuensi suara rendah.
Baca Juga: Empat Mobil Bekas Merek Honda Harga Rp 80 Jutaan, Ada yang Bodi Panjang
Kemudian ada serabut yang lebih kecil tapi terasa agak kaku kalau ditekuk yang berfungsi sebagai penghantar frekuensi mid-bass.
"Rentang frekuensi mid-bass cukup luas dari 50 Hz sampai 4.000 Hz untuk mengisi kekosongan nada tengah hingga tinggi," terang Andreas.
Sehingga diperlukan serat tembaga yang lebih banyak dengan ukuran kecil untuk melengkapi detail suara rendah supaya tidak "mendem".
Yang terakhir ada serat kabel yang cukup halus seperti sikat atau kuas dimana serat ini diperlukan untuk frekuensi tinggi.
"Kekuatan arus listrik frekuensi tinggi itu kecil, sifatnya mengisi detail nada tinggi supaya bisa lebih jernih, tidak pecah atau sember," terang Andreas.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR