Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksana mengatakan, kericuhan itu berujung laporan polisi di Polrestabes Surabaya.
"Iya benar sudah ada yang melapor.Masih kami proses penyelidikan," kata dia.
Baca Juga: Mantap! Honda Adakan Lomba Balap Virtual Terbuka Untuk Umum, Hadiahnya Tembus Puluhan Juta Rupiah
Sementara itu, Kapolsek Genteng AKP Anggi Ibrahim Saputra mengatakan, insiden itu dipicu kesalahpahaman antara dua kubu yang tidak terlibat lagsung dengan kepentingan relaksasi kredit.
"Kan ada lima debitur menanyakan proram relaksasi. Kebetulan itu driver ojek online.
Awalnya pengajuan itu tidak ada kata sepakat antara kreditur dan debitur," kata Anggi.
Sehingga, para pengemudi menanyakan kembali hal itu ke pihak leasing.
Setelah dijawab, masalah itu selesai.
"Tetapi di luar ternyata sudah banyak massa debt collector sehingga terjadi adu mulut," kata Anggi saat dikonfirmasi.
Massa kedua kubu yang terlibat kerusuhan itu bahkan tak mengerti persoalannya.
"Sebenarnya yang memiliki masalah kredit sudah selesai.
Bahkan, saya kumpulkan lagi dan benar sudah selesai sementara massa di luar ini tidak tahu masalahnya.
Ricuh sendiri bahkan ada yang saling kejar, mukul dan ada yang merekam," pungkas Anggi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanya Soal Relaksasi Kredit, Pengemudi Ojol dan Debt Collector Ricuh di Surabaya".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR