Otomania.com - Olahraga bersepeda sedang naik daun di masa pandemi Covid-19 yang tak hanya dilakukan sendirian tapi juga konvoi dengan komunitas.
Bukan di akhir pekan saja, bahkan di malam hari saat senggang waktu kerja pun banyak masyarakat perkotaan yang bersepeda.
Nah, sayangnya para pesepeda sering kali abai dengan keselamatan, mereka tak segan berjalan santai di badan jalan.
Padahal kondisi jalan terbilang ramai, membuat pengendara sepeda rentan tertabrak motor dan mobil yang lewat.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, konvoi pesepeda yang memakan badan jalan bisa menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas.
Apalagi jika pengendara motor ataupun mobil lalai, sebab banyak contoh kasus pesepeda jadi korban tabrak kendaraan bermotor.
“Sebaiknya ada aturan di jalan raya supaya kecelakaan dapat dihindari.
Sepeda wajib berjalan di lajurnya, apabila tidak ada sebaiknya berjalan di lajur kiri atau paling lambat,” ujar Sony, Rabu (11/6/2020) dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Motor Ninja Bersimbah Darah, Biker Tewas dengan Luka Parah di Leher, Bukan Ulah Begal Sadis
Dari sisi pengguna motor dan mobil, Sony mengingatkan pengemudi untuk selalu berkonsentrasi dan memberikan prioritas kepada para pesepeda.
“Apabila sepeda melaju ke tengah jalan atau beriringan 2 sampai 3 sepeda, jangan ragu bunyikan klakson dari jarak yang agak jauh supaya tidak membuat efek kaget,” katanya.
“Saat bertemu dipersimpangan, sepeda harus mendapat prioritas utama.
Kecelakaan fatal terhadap pesepeda diakibatkan kurangnya toleransi pengemudi kendaraan bermotor,” ucap Sony.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesepeda Ramai di Akhir Pekan, Motor dan Mobil Jangan Ragu Klakson".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR