Otomania.com - Sekelompok emak-emak yang merupakan pedagang musiman nekat buka portal jalur wisata.
Peristiwa yang viral videonya itu terjadi di kawasan Pantai Rancabuaya, Kecematan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Mereka yang menjadi pedagang musiman itu mengira penurunan omzet akibat penutupan akses masuk.
Kasubag Humas Polres Garut, Ipda Muslih, mengatakan, emak-emak tersebut mulanya menyalahkan penutupan portal jadi penyebab berkurangnya penghasilan. Padahal, sepinya pengunjung akibat pandemi Covid-19.
"Keterangan Kapolsek Caringin, kejadian kemarin jam 2 siang. Bukan pengunjung tapi ibu-ibu yang dagang. Mereka minta dibuka total dan memaksa seperti itu," ujar Muslih melansir dari Tribunjabar.id, Rabu (27/5/2020).
Petugas pun tak bisa memenuhi permintaan emak-emak itu.
Sekelompok emak-emak pedagang kawasan wisata pantai Rancabuaya itu pun lantas membuka portal sendiri.
Petugas yang berjaga hanya diam karena tak mau terjadi keributan.
"Sebenarnya kalau wisatawan lokal masih boleh. Kecuali yang dari Bandung atau Cianjur dibalik-balikan. Petugas selektif tak menerima pengunjung dari luar," katanya.
Emak-emak itu mengeluh jika penghasilannya dengan tahun lalu sangat jauh berbeda.
Baca Juga: Spesialis Malmot Bertekuk Lutut, Kaki Nyeri Kena Timah Panas Gara-gara Berontak Saat Penangkapan
Ditambah, suami mereka yang berprofesi sebagai nelayan tak bisa melaut karena gelombang tinggi.
"Protes saja karena omzetnya menurun drastis. Setelah diberi penjelasan sama petugas, mereka mengerti. Malah disorakin sama ibu-ibu yang lain," ucapnya.
Aksi emak-emak itu terekam dalam sebuah video dan beredar melalui aplikasi Whatsapp.
Dalam video berdurasi 12 detik itu, emak-emak nekat menggeser water barrier yang dijadikan alat blokir jalan.
Puluhan emak-emak itu lantas memperbolehkan kendaraan pick up yang mengangkut penumpang untuk masuk ke kawasan pantai.
Setelah portal dibuka, mereka melambaikan tangan meminta mobil untuk masuk.
Perekam video pun tertawa saat melihat aksi emak-emak itu. "Hahahaha masuk, masuk," ucap wanita yang merekam video itu.
Sejumlah petugas yang berjaga pun tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa menyaksikan aksi emak-emak tersebut.
Petugas Membiarkan
Asep Hidayat (42), warga Kecamatan Caringin, membenarkan aksi tersebut.
Pembukaan portal di pintu gerbang Pantai Rancabuaya terjadi pada Selasa (26/5/2020) sore. Menurutnya, emak-emak tersebut merupakan pedagang musiman di Pantai Rancabuaya.
Baca Juga: Padahal Bukan Jambret, Raungan Suara RX-King Bikin Puluhan Anak Lari Kocar-kacir
"Mereka kesal karena akses masuk ke pantai ditutup. Akibatnya, mereka tak bisa berjualan karena tidak ada wisatawan," ucap Asep, Rabu (27/5/2020), dikutip dari Tribunjabar.id.
Asep menyebut, emak-emak tersebut salah paham dengan penyekatan yang dilakukan petugas.
Penyekatan dilakukan untuk mencegah adanya wisatawan dari luar Garut masuk ke pantai.
"Sebenarnya kalau wisatawa lokal boleh ke pantai. Cuma tidak boleh berkumpul. Kalau yang dari luar seperti Bandung atau Jakarta itu yang tidak boleh," katanya.
Sejumlah wisatawan, lanjutnya, banyak yang memilih ke Pantai Rancabuaya.
Itu dilakukan seetelah Pantai Santolo, Sayangheulang, dan Pantai Jayanti di Cianjur ditutup.
Namun, petugas akhirnya juga menutup Pantai Rancabuaya.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, membenarkan kejadia tersebut. Pihaknya sudah meminta tim satgas kecamatan untuk melakukan edukasi ke warga.
"Satgas kecamatan sudah melakukan edukasi ke warga. Wisatawan juga diberi pemahaman agat tak masuk dulu," kata Helmi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul Viral via "WhatsApp Rombongan Emak-emak Buka Paksa Portal ke Rancabuaya, Ternyata Ini Alasan Mereka".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | TribunJabar.id |
KOMENTAR