Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ahli Epidemiologi Katakan Perlu Ada PSBB Nasional, Jubir Pemerintah: Indonesia Bisa Pulih Setelah Juli

Adi Wira Bhre Anggono - Senin, 4 Mei 2020 | 07:00 WIB
Pemeriksaan petugas di check point PSBB Simpang Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor.
Tribunnewsbogor.com/Naufal Fauzy
Pemeriksaan petugas di check point PSBB Simpang Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah mempersiapkan dana sebesar Rp 10,8 triliun untuk penanganan Virus Corona.

Jelang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat, pemprov telah menyiapkan sejumlah anggaran.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembiayaan penanggulangan Covid-19 dan untuk memberikan bantuan sosial pada warga.

Besaran dana tersebut merupakan gabungan dana dari provinsi dan kota kabupaten di Jawa Barat.

Baca Juga: Berbulan-bulan Gak Naik Motor, Valentino Rossi Minta Hal Ini ke MotoGP Sebelum Balap 2020 Berlangsung, Apa Tuh?

Dilansir KompasTV, Sabtu (2/5/2020), penyediaan dana tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Kantor Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebutkan bahwa pihaknya telah siap melaksanakan PSBB.

Ia mengaku telah menyiapkan dana sebesar Rp 10, 8 triliun untuk penanggulangan Virus Corona di Jawa Barat.

"Kita sudah siap anggaran untuk Covid, untuk darurat kesehatan maupun untuk PSBB sudah disiapkan termasuk bantuan sosial," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Thunder 125 Jadi Pegangan, Pasutri Bule Ini Rela Ngamen Demi Makan Karena Tak Bisa Mudik ke Negaranya

"Total gabungan dana dari provinsi dan dana kota kabupaten adalah 10, 8 triliun rupiah," imbuhnya.

Jumlah tersebut akan dibagikan penggunaannya untuk membeli peralatan darurat kesehatan dan juga bantuan sosial.

Kemudian Ridwan Kamil menyampaikan bahwa Pemprov Jabar telah melaksanaakan protokol yang ditentukan World Health Organization (WHO) mengenai pemakaman.

Disebutkan bahwa pemprov telah melaksanakan perluasan makam bagi masyarakat yang meninggal terkait Virus Corona.

Baca Juga: Update Harga Skutik Honda, ADV150 Rp 34 Jutaan, All New BeAT Paling Murah

"Kami sampaikan juga, protokol dari WHO sudah dilaksanakan terkait perluasan pemakaman bagi yang bisa dihitung sebagai potensi Covid," ujar Ridwan Kamil.

Meski begitu, pihaknya melaporkan bahwa tidak ada peningkatan jumlah warga meninggal yang dimakamkan.

"Tapi kami laporkan di Jawa Barat, jumlah yang dimakamkan tidak ada peningkatan drastis," ungkapnya.

Ini juga berlaku bagi Kota Bandung yang disebutnya tempat percontohan pusat pandemi di Jawa Barat.

Ia menyatakan tidak ada perubahan signifikan dari jumlah pemakaman saat ini bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Baca Juga: PSBB Jakarta Diperketat, Pemudik Terancam Tak Bisa Balik, Pemprov Siap Bagikan Masker dan Bingkisan Lebaran

"Bahkan Kota Bandung sebagai sampel pusat pandemi di Bandung Raya, pemakaman tahun lalu jumlahnya dengan tahun sekarang hampir tidak ada bedanya," jelas Ridwan Kamil.

"Artinya tidak ada potensi orang dimakamkan dengan gejala-gejala yang mirip Covid, semua sama seperti tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya.

Artikel serupa pertama kali tayang di Tribunwow.com dengan judul "Achmad Yurianto Sebut PSBB Nasional Tak Perlu, Epidemiolog: Kalau Ingin Indonesia Pulih Bulan Juli".

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa