Otomania.com - Teknologi rem ABS (Anti-lock Braking System) seakan menjadi jawaban atas berbagai kasus kecelakaan yang disebabkan oleh sistem pengereman.
Teknologi ini mampu meminimalisasi terjadinya kecelakaan akibat reaksi rem mendadak yang dilakukan oleh pengendara.
Maka tak heran jika kini para produsen kendaraan sudah banyak mengaplikasikan sistem rem ABS ke produk mereka.
Di Indonesia sendiri sebut saja ada Honda CBR250, Yamaha R25, dan Ninja 250R.
Baca Juga: Toyota Soluna Parkir Lama di Rest Area Tol Ngawi-Solo, Diduga Milik Pemudik yang Menghindari Razia
Untuk yang bermesin kecil 150 cc pun juga sudah diaplikasikan, seperti Yamaha NMAX, Honda PCX, dan Honda ADV150.
Cara kerja sistem rem ini berdasarkan sinyal dari sensor ABS yang terletak di dekat bidang pengereman (cakram rem).
Sensor tersebut nantinya akan mengirim sinyal ke modulator yang berfungsi untuk mengatur tekanan minyak rem.
Ketika sensor ABS membaca adanya posisi roda yang mengunci, maka modulator akan memerintahkan piston rem untuk mengurangi tekanan minyak rem.
Baca Juga: Sportbike Keren Yamaha R15 Bekasnya Cuma Seharga Scoopy, Rp 20 Jutaan Bisa Bawa Pulang!
Sebaliknya, tekanan akan kembali naik dan normal ketika penguncian berkurang.
Proses pengurangan, penahanan, dan peningkatan tekanan fluida ini, berlangsung sangat cepat, yaitu sekitar 15-50 kali per detik.
Sehingga roda tidak akan terkunci saat terjadi pengereman mendadak.
Makanya, fitur ini sangat berguna untuk pengendara yang suka mengalami pengereman mendadak atau panic brake.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Motorplus-online.com |
KOMENTAR