Otomania.com - Ini resiko terbesar yang bisa terjadi jika mudik tak dilarang.
Apabila virus Corona menyebar makin masif ke daerah karena mudik, hal tersebut bisa merusak ketahanan pangan.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi.
Melansir dari TribunJabar.id, Budi Arie Setiadi mengatakan kebijakan Presiden Jokowi tentang larangan mudik selama pandemi corona ditujukan untuk melindungi masyarakat desa.
Baca Juga: Toyota New Veloz Bekas Banyak Peminat, Termurah Cuma Rp 120 Jutaan
Budi Arie mengatakan jika gelombang mudik tidak dilarang, ketahanan pangan nasional bisa hancur karena virus corona.
"Jika pusat produksi pangan terganggu maka struktur sosial dan struktur produksi nasional akan terganggu. Kebijakan tegas Presiden Jokowi harus diamankan semua pihak hingga ke desa- desa ," ujar Budi melalui keterangan tertulis, Rabu (22/4/2020).
"Bagi warga desa, pelarangan mudik adalah perlindungan yang nyata dari wabah Covid 19," tambahnya.
Budi mengingatkan masyarakat desa di perantauan agar memanfaatkan media sosial dan alat telekomunikasi untuk berhubungan dengan sanak kelurga di desa.
Baca Juga: Jujur, Ternyata Valentino Rossi Tak Anggap Marc Marquez Sebagai Lawan Terberat
"Termasuk jika ada rejeki lebih baik di transfer saja ke sanak saudara di kampung," ujar Budi.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan larangan kepada masyarakat untuk mudik pada hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
Hal itu disampaikan Presiden dalam rapat terbatas antisipasi mudik 2020, Selasa, (21/4/2020).
"Pada hari ini saya ingin menyampaikan, mudik semuanya akan kita larang," kata Presiden.
Larangan tersebut dilakukan karena masih tingginya angka masyarakat yang mudik di tengah Pandemi Corona.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih ada 24 persen masyarakat yang mudik, meski sudah ada himbauan untuk tidak melakukannya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Jika Gelombang Mudik Tak Dilarang, Ini Risiko Terbesar yang Harus Dihadapi".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | TribunJabar.id |
KOMENTAR