Sesampai di Jalan Randu Agung, keduanya melihat korban berhenti karena motornya mogok.
Korban kemudian menghubungi temannya melalui HP untuk meminta bantuan.
"Kesempatan ini dimanfaatkan kedua dengan memepet korban dan untuk merampas HP-nya. Setelah berhasil langsung kabur, sehingga diteriaki jambret," hambah Esti.
Teriakan korban spontan menarik perhatian masyarakat yang di lokasi kejadian dan mengejarnya.
Mengetahui dikejar warga, para pelaku masuk ke perkampungan.
Sesampai di Jalan Randu mereka terjebak hajatan warga.
Merasa terpojok, terpaksa keduanya lantas meninggalkan motornya dan lari berpencar ke gang-gang sempit.
Tak hanya itu, FS dan temannya yang DPO itu telah melancarkan aksinya sebanyak empat kali yakni di Jalan Kalijudan, Jalan Dr Moestopo, Jalan Karang Menjangan, dan terakhir di Jalan Randu Agung.
HP hasil rampasan kemudian dijual ke orang tak dikenal di pinggir jalan di sekitar WTC Surabaya dan terkadang melalui online, tergantung siapa yang mau membelinya.
"Hasilnya kami bagi dan saya pakai beli baju, sisanya buat pesta miras bersama teman-teman," aku FS, yang pernah tidak naik kelas di sekolahnya ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Nasib Apes Jambret Handphone di Surabaya Seusai Aksi, Niatnya Kabur Malah Terjebak Hajatan Warga,
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | TribunJatim.com |
KOMENTAR