Otomania.com - Salah satu pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi adalah melawan arus.
Umumnya pelanggaran ini dilakukan oleh pengendara motor, selain merugikan orang lain juga bisa menyebabkan kecelakaan.
Seperti disampaikan oleh Pemerhati Masalah Transportasi, Budiyanto.
Pada dasarnya melawan arus sangat membahayakan bagi pengendara dan orang lain.
Baca Juga: Lawan Arah, Pemotor Gemetar Disatroni Petugas, Polisi Ketawa Lihat Jimat Tak Berfungsi
"Fenomena pelanggaran melawan arus merupakan pelanggaran terhadap tata cara berlalu lintas karena melanggar ketentuan gerakan lalu lintas,"
"melanggar rambu- rambu perintah atau rambu larangan yang dapat merintangi, membahayakan keamanan dan keselamatan lalu lintas," kata Budiyanto di Jakarta, Sabtu (7/3/2020).
Mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya ini menilai, fenomena lawan arus sudah terjadi cukup lama namun sampai sekarang penindakan belum membuat efek jera.
"Masih terjadi bahkan ada kesan Petugas tidak berdaya karena ruang kesempatan untuk melanggar lebih besar disatu pihak dan dipihak pengawasan petugas atau kurang maksimal," ucapnya.
Baca Juga: Aksi Nekat Dua Cewek Boncengan Lawan Arah Tertangkap Kamera, Ternyata Karena Hal Ini
Beberapa pengendara mengaku terpaksa melawan arus dengan alasan mempersingkat waktu.
Karena melintasi arus sebenarnya, memakan waktu lebih lama karena lebih jauh.
Sebagian besar pengendara yang nekat melawan arus ini, terlihat melakukan pelanggaran, yakni tidak menggunakan helm.
Berboncengan lebih dari dua orang, motor berknalpot bising, hingga berkecepatan tinggi.
Baca Juga: Koplak! Video Pemotor Lawan Arah Senggol Emak-emak Hingga Nyemplung Selokan, Netizen Ngamuk
"Akibat banyaknya pengendara yang nekat melawan arus, pengendara dari arah lain pun terpaksa berhenti di sekitar area putar balik, lantaran membiarkan pengendara lawan arus untuk melintas," ucapnya.
Budiyanto mengaku mengapa hal ini masih sering terjadi, tentunya ada beberapa situasi yang melatar belakangi seperti kurangnya pengawasan ( Preventiv & Represif ), budaya permisif, kurangnya disiplin masyarakat pengguna Jalan dan keterbatasan personil polisi.
"Hal itu jelas membuat peluang kesempatan melanggar cukup tinggi," ucapnya.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR