Otomania.com - Seorang mandor mengalami luka bekas hantaman palu dan bacokan golok.
Mandor dengan inisial AA (56) tersebut kini terbaring dan dirawat di RSUD Depok.
Melansir dari Kompas.com, korban dianiaya anak buahnya sendiri berinisial MA (19).
AA dianiaya ketika sedang tertidur di rumahnya di Kampung Parung Tengah, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.
Penganiayaan dilakukan oleh pelaku pada Sabtu (15/2/2020) dini hari.
Baca Juga: Lagi Riding, Dicegat Gerombolan Pelajar, Dipukuli Pakai Gir dan Dibacok Tanpa Basa-basi
Kepala Subbagian Humas Polres Metro Depok, AKP Firdaus menyebut, pelaku sudah empat hari tinggal bersama korban.
Tak jelas apa yang mendorong pelaku, ia tiba-tiba saja meraih palu dan menganiaya korban.
"Ketika korban sedang tidur di ruang tengah, pelaku memukulnya dengan palu mengenai hidung korban," ujar Firdaus melalui keterangannya pada wartawan, Sabtu siang.
"Kemudian pelaku membacok korban menggunakan golok dan mengenai kepala korban," imbuh dia.
Korban sempat melawan ketika mengalami penganiayaan itu, meskipun tangan kanannya ikut kena sabet gara-gara menangkis ayunan golok.
Namun, lantaran terus menerima serangan bertubi-tubi, korban kehilangan tenaga.
"Setelah itu pelaku mengambil sepeda motor dan ponsel milik korban lalu kabur. Korban sekuat tenaga berusaha keluar rumah dan meminta pertolongan kepada warga sekitar," Firdaus menjelaskan.
Usai pelaku kabur, AA ambruk tak sadarkan diri di halaman rumah karena kehilangan banyak darah.
Baca Juga: Delapan Orang Main Keroyok, Blayer Gas Motor Anggota Brimob Tewas Dibacok
Korban lalu dilarikan ke RSUD Depok. Sementara itu, polisi meringkus pelaku yang tinggal di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Dari tangan pelaku, polisi menyita barang-barang rampasan dari korban serta beberapa alat yang ia pakai buat menganiaya korban.
Polisi mengaku masih mendalami kasus ini untuk menggali motif pelaku.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mandor di Depok Dibacok Anak Buah saat Tidur, Motor dan Ponsel Hilang",
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR