Otomania.com - Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyambangi kantor Tribunnewa yang juga markas GridOto.com.
Menggunakan mobil dinas barunya yaitu Jeep Wrangler Rubicon, Juliyatmono disopiri oleh sopir dari Pemkab Karanganyar.
Kehadirannya tersebut dalam rangka memenuhi undangan Tribunnews.com sebagai pembicara di acara Kamisan Ngobrol Mewah (Mepet Sawah) dengan tema Buka-bukaan Bicara Provinsi Solo Raya.
Nah saat Juliyatmono mengisi acara tersebut, GridOto.com sempat berbincang dengan Sigit, sopir yang biasa mengantar Bupati Karanganyar semenjak pakai mobil dinas sebelumnya yaitu Toyota Fortuner.
Baca Juga: Jeep Rubicon Dinas Bupati Karanganyar, Ternyata Bukan Buat Off-Road, Nah Loh
Sigit sempat berguyon kalau enggak ada bedanya saat menyopiri bupati pakai Rubicon atau Fortuner.
"Ya gitu-gitu aja, ada rodanya, digas juga sama-sama jalan," ucapnya sambil tergelak.
Namun menurutnya ada satu hal yang bikin dia sempat kecele ketika menggunakan Rubicon dan bikin kagok.
Bukan karena ukurannya, tapi justru tuas lampu sign dan wiper yang terbalik jika dibandingkan mobil keluaran Jepang, dalam hal ini Fortuner yang biasa ia gunakan sebelumnya.
"Kadang mau belok, eh malah saya pencet tombol wiper jadi malah naik turun itu wipernya. Pernah juga hujan mau nyalain wiper, malah kepencet lampu sign jadi disangka mau belok," jelasnya.
Hal ini kadang terbawa saat ia kembali menggunakan mobil Jepang dan berujung terbalik juga mengoperasikan wiper dan tuas lampu sign.
Namun saat disinggung lebih jauh soal Jeep Wrangler Rubicon berplat AD 1 F itu, ia mengaku belom bisa bicara banyak.
"Mobilnya saja baru datang akhir Desember lalu, mungkin baru sekitar 500 km. Paling ya dari rumah dinas ke kantor saja," jelasnya.
Saat mengobrol dengan Bupati Karanganyar Juliyatmono pun ia mengaku tak bakal mengajak Jeep Rubicon tersebut terabasan.
Baca Juga: Wuih, Jeep Wrangler Rubicon Dinas Bupati Karanganyar Warna Orange Ngejreng, Kok Bukan Hitam?
Karena mobil dengan penggerak 4x4 ini tak mampu, tapi bukan peruntukannya.
"Itu bukan (kendaraan) off-road, itu kendaraan operasional untuk bekerja," terangnya.
"Tidak mungkin dipakai untuk off-road dong," jelasnya.
Meski memiliki keunggulan tersebut, mobil dinas yang memiliki tenaga 270 dk dengan torsi 400 Nm ini bukan untuk gaya-gayaan.
Ya meskipun kocek yang dirogoh untuk membeli mobil dinas merek Jeep ini sampai Rp 2,1 miliar.
"Tidak mewah, wong tidak penak (nyaman) dinakin, wong jip. Bukan untuk mewah-mewahan, itu untuk bekerja," ujarnya.
Ia pun berpendapat mobil dinas baru dengan penggerak 4x4 yang menyandang pelat nomor 'AD 1 F' ini memang cocok untuk daerah Karanganyar.
Namun jika disangkutkan soal kepuasan menggunakan Jeep Rubicon sebagai kendaraan dinas, ia mengaku relatif.
Menurutnya, mobil dinas tersebut hanya sarana untuk mencapai kepuasan yang ia cari.
"Kepuasan saya itu jika sudah membantu menyelesaikan masalah," terangnya.
Menurut Juliyatmono memang masih banyak daerah di Kabupaten Karanganyar yang memiliki medan sulit seperti Cetho, Tawangmangu, Sukuh, maupun Jatiyoso.
Dengan adanya mobil dinas baru tersebut sangat membantunya dalam menjangkau daerah tersebut.
"Di tanjakan, di medan apapun lincah, memang membantu sekali," ujarnya.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR