Dinding betonnya dibuat dengan ketebalan 60 cm dan konon dirancang untuk tahan goyangan gempa skala 7-8 skala richter.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) wilayah DIY, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Perumahan Rakyat (PUPR), Moh Sidik Hidayat mengatakan perkembangan pembangunan hingga pekan lalu mencapai 60 persen.
Dari panjang 1,095 meter, sudah terbangun terowongan 80 persen atau sekitar 700 meter. Jumlah pekerja yang dilibatkan dalam pembangunannya mencapai sekitar 500 orang.
"Kami kerjakan secara simultan dan sekarang sudah mulai mengerjakan jalan pendekatnya di ujung sebelah timur dan barat bersamaan. Semangat kami, Desember bisa selesai dan bisa dilewati. Nanti juga ada ornamen budaya lokal kita terapkan di dinding terowongan, seperti geblek renteng,"kata Sidik, Minggu (14/7).
Baca Juga: Nih, Jalan Tol Panjang Terowongannya 472 Meter, Pertama di Tanah Air
Satu di antara tantangan yang harus dihadapi dalam pengerjaan underpass ini adalah pengerjaannya di bawah permukaan air tanah. Diperlukan kontrol ketinggian air dan mengondisikannya supaya terbebas dari masalah.
Pihaknya dalam hal ini menerapkan metode dewatering dengan menggali sedikit tanah di bawah permukaan air tanah sehingga air terkumpul di dalamnya dan terowongan aman dari rembesan maupun genangan.
Selain itu, ketebalan mutu beton dan komposisinya diatur ketat supaya terowongan itu kuat menahan beban di atasnya.
Sidik mengatakan, setelah pembangunan rampung, terowongan jalan ini tidak akan terkoneksi secara langsung dengan Bandara YIA.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | Tribunjogja.com |
KOMENTAR