Otomania.com - Helm sejatiya berfungsi untuk melindungi kepala pengendara dari benturan keras.
Jadi helm wajib dipakai pengendara motor agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Jika tidak, polisi siap-siap menindak pengendara yang masih ngeyel.
Namun berbeda dengan kasus pria asal Gurajat, India yang satu ini.
Baca Juga: Wow! Ada Diskon Rp 20 Juta Buat Yamaha TMAX 530 DX, Plus Helm Arai
Pria bernama Zakir Mamon ini berhasil membuat heboh warganet setelah perselisihannya dengan Polantas Gurajat muncul di pemberitaan dan media sosial.
Melansir India Times, Zakir Mamon dihentikan oleh polantas karena tidak menggunakan helm.
Sesuai dengan Undang-Undang Kendaraan Bermotor yang baru, Zakir seharusnya perlu membayar denda.
Tapi Zakir tidak terima, bukan karena dirinya tak mampu membayar denda, tapi karena ukuran kepalanya yang besar hingga tak ada helm yang muat.
Baca Juga: Jangan Salah Beli, Nih Merek Helm Mahal Tiruan Yang Ada di Pasaran
Pria itu mengatakan bahwa dirinya sudah mencari helm di banyak tempat, tapi tidak dapat menemukan ukuran helm yang pas.
“Saya menghormati hukum dan saya ingin mengikutinya dengan mengenakan helm tetapi saya sudah mengunjungi semua toko penjual helm tetapi tidak ada yang muat di kepala saya,” ucap pria itu.
“Saya memiliki dokumen lengkap, tapi soal helm, saya menyerah,” sambungnya.
Zakir menyebut bahwa dia sudah memberi tahu polisi tentang masalah ini.
Tidak hanya Zakir, pihak keluarganya juga mengkhawatirkan ukuran kepala Zakir yang besar, membuat dia harus membayar denda setiap saat.
Namun, polisi memahami masalahnya dan tidak menghukumnya.
“Ini adalah masalah unik dan kami belum mendenda dia karena kami memahami masalahnya. Dia adalah orang yang taat hukum dan menyimpan semua dokumen yang relevan saat mengemudi,” ucap Vasant Rathva, Asisten Sub-Inspektur Divisi Lalu Lintas kota Bodeli.
Menurut peraturan yang berlaku, pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm diharuskan membayar denda sebesar Rs 1000 atau setara Rp 196 ribu.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | indiatimes.com |
KOMENTAR