Otomania.com - Punya mobil Eropa lawas, ada satu dari beberapa rumor populer yang beredar, yaitu mudah overheat.
Rumor tersebut seringkali membuat calon pembeli mobil Eropa mengurungkan niatnya.
Seringkali sistem pendinginan mobil Eropa dicap tidak sesuai dengan iklim tropis Indonesia.
Apakah hal tersebut merupakan sebuah mitos, atau justru sebuah fakta?
"Iya sering sekali dengar, tapi menurut saya itu pendapat yang salah," ujar Mashadi, Manajer Exclusive Garage di Tebet, Jakarta Selatan, saat ditanya mengenai hal tersebut.
Baca Juga: Hindari Overheat, Berikut Empat Hal Penyebab Terjadinya Radiator Bocor
Ia pun menjelaskan bahwa penyebab rumor tersebut sering beredar adalah popularitas mobil Eropa yang berusia 10 tahun ke atas.
"Karena orang sekarang baru mulai cari mobil mewah yang dulu belum bisa mereka beli yang usianya sudah tua. Seperti BMW E46, BMW E36, Mercedes-Benz W202 atau W203. Ya wajar dong kalau sistem pendinginan mesinnya sudah lemah," terang Mashadi.
Yang menjadi kesalahan adalah beberapa pemilik mobil tersebut tidak memeriksa kondisi mesin dengan lebih seksama di bengkel.
Baca Juga: Muncul Tanda Overheat Lakukan Lima Hal Ini, Nomor Tiga Butuh Kewaspadaan
"Mereka tidak periksa, kalau water pumpnya sudah aus. Atau reservoir radiatornya sudah getas. Mereka baru sadar saat sudah overheat di tengah jalan. Baru mereka menyalahkan status mobil Eropa tak kuat iklim tropis," ujar pria pehobi drifting tersebut.
Ia meyakini ketika kondisi radiator dan water pump dalam kondisi prima, tak akan ada masalah overheat pada mobil Eropa.
"Dulu saya pakai mobil Eropa harian Tebet-Bekasi, tidak ada masalah apa-apa tuh meskipun panas dan kena macet," tutupnya.
Artikel ini sudah tayang di GridOto.com dengan judul Mitos Atau Fakta, Mobil Eropa Lebih Mudah Mengalami Overheat?
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR