Dari data tersebut mengindikasikan bahwa infrastruktur jalan di Kota Jakarta masih jauh dari kondisi ideal dan berdampak paralel pada salah satu permasalahan lalu lintas yakni masalah kemacetan.
"Walaupun kita sama- sama tahu bahwa kemacetan terjadi bukan saja disebabkan kekurangan infrastruktur jalan,"
"namun juga ada permasalahan lain, misal disiplin pengguna jalan yang relatif masih rendah, infrastruktur yang digunakan tidak pada peruntukannya dan penegakan hukum yang belum maksimal dan lain - lain," tutur dia.
Melihat kondisi seperti ini, Mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya ini menilai seharusnya Pemda Prov DKI Jakarta memiliki program selektif prioritas berkaitan dengan pembangunan penambahan panjang jalan.
Baca Juga: 60 Motoris Siap Antar BBM Pertamina Di Kemacetan Mudik Lebaran, Kenali Tampangnya
Sehingga secara otomatis dapat mengurai atau mengurangi kemacetan.
"Jangan malah sebaliknya memperlebar trotoar yang secara otomatis mengurangi kapasitas jalan," ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan potensi DKI yang begitu besar diukur dari APBD fantastis menyentuh Rp 89 Triliun lebih.
"Saya kira mampu untuk melaksanakan pembangunan dibidang sarana & prasarana transportasi antara lain penambahan panjang jalan sebagai implementasi dari sistem Pola transportasi Makro yang sudah dibangun di Prov DKI Jakarta," bebernya.
Editor | : | Parwata |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR