Otomania.com - Hingga saat ini teknologi yang digunakan pada rem kendaraan khususnya mobil terus mengalami perkembangan.
Sebagai contohnya dari perkembangan rem mobil tersebut seperti pemakaian sistem hidraulik.
Kemudian ada booster dan perkembangan rem mobil dengan teknologi ABS dan EBD.
Nah, jika teknologi rem mobil mengalami kemajuan, lantas bagaimana dengan kampas rem yang digunakan?
Sebelum 1870, roda kendaraan masih dibuat dari kayu, dan alat yang digunakan untuk memperlambat laju roda juga terbuat dari kayu.
Namun sejak 1870, roda mulai dibuat menggunakan besi untuk mengurangi keausan kayu.
Pada waktu itu bidang gesek rem juga menggunakan besi.
Penggunaan besi untuk bidang gesek rem ini memang membuatnya lebih awet, namun rem tidak pakem.
Baca Juga: Kampas Rem Mobil AISIN Lebih Hemat, Kualitas Orisinal Harga Setengahnya
Memasuki 1897, mulailah digunakan rem jenis teromol (brake lining) pada kendaraan.
Jenis rem ini diciptakan Herber Food dari perusahaan Ferodo ltd.
Kampas yang digunakan menggunakan bahan campuran sabut dengan kain katun (cotton belting).
Selanjutnya sekitar 1908, bahan asbestos mulai digunakan.
Asbestos merupakan paduan kuningan dan serat metal yang disatukan menggunakan binder (bahan pengikat) namun belum dicetak.
Hingga 1920, kampas rem mulai dicetak dengan serat metal dengan ukuran lebih pendek, logam kuningan yang lebih halus serta tambahan bahan organik.
Namun pada 1994, ditemukan kalau asbestos mengandung zat Karsinogen yang dituding sebagai salah satu zat penyebab kanker paruparu.
Sejak itu, produksinya pun mulai perlahan dihentikan.
Baca Juga: Empat Hal Ini Bisa mengetahui Kampas Rem Mobil Anda Telah Aus, Apa Saja?
Sebagai gantinya adalah penggunaan brass, copper fiber dan aramid pulp.
Kampas rem non-asbestos ini terbagi 2, yakni low steel yang masih mengandung besi meski sedikit dan non-steel yang tidak menggunakan besi.
Selain ramah lingkungan, kampas rem nonasbestos juga memiliki segudang kelebihan lain seperti tidak mudah bunyi, tahan panas dan memiliki friksi baik.
Namun ada 2 kelemahannya, kotoran dari pengikisan kampas berwarna hitam dapat mengotori pelek dan harganya pun lebih mahal dari kampas rem asbestos.
Kini kampas rem sudah ada yang mengaplikasikan bahan ceramic.
Harganya yang mahal membuat aplikasinya terbatas dan paling banyak di dunia balap.
Editor | : | Parwata |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR