Otomania.com - Bacharuddin Jusuf Habibie ketika menjabat menjadi Menteri Riset dan Teknologi di era Presiden Soeharto, pernah mencetuskan ide membuat mobil nasional.
Nama yang akan dipakainya yakni Maleo, tapi sayangnya mobnas tersebut tak pernah diproduksi.
Nama Maleo sendiri diambil karena terinspirasi dari nama salah satu burung endemik Indonesia bagian timur.
Ide tersebut dipublikasikan sekitar tahun 1996, namun kondisi Indonesia saat itu tengah mengalami masa krisis moneter.
Baca Juga: Terkenal Kolektor Mobil, Segini Harga Mercedes-Benz Gullwing Milik BJ Habibie
Banyaknya aksi huru-hara di mana-mana.
Habibie pun hadir, membawa harapan baru untuk memperbaiki Indonesia melalui bidang otomotif dengan melahirkan brand asli Tanah Air.
Mengusung jenis sedan, Maleo rencananya bakal dilengkapi mesin tiga silinder segaris dengan kapasitas 1.200 cc.
Mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga 82 dk dengan kecepatan maksimal mencapai 120 km/jam.
Menurut Habibie, komposisi tersebut paling pas untuk pasar otomotif tanah air kelas menengah.
Maleo sendiri ditargetkan membawa Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sekitar 67 persen.
Hal tersebut agar mencegah naiknya harga jual Maleo karena akan mendapat insentif penuh dan lolos dari pertambahan pajak.
Targetnya dulu, Maleo dapat dijual dengan harga kisaran Rp 25 juta saja.
Baca Juga: Carita Mercedes-Benz Gullwing BJ Habibie, Nyangkut di Pohon Sampai Dikira UFO
Dalam pengerjaan proyek mobil nasional ini ada beberapa pihak terkait baik dari dalam maupun luar negeri.
Dari dalam negeri, Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) merangkul desainer mobil dari negeri kanguru Milliard Design.
Sayangnya kondisi politik yang tengah bergejolak di tahun-tahun tersebut menggagalkan Maleo untuk diproduksi secara massal.
Semua jasa dan pikiran yang sudah dituangkan oleh mantan Presiden ketiga Republik Indonesia tetap dikenang.
Selamat jalan Profesor Bacharuddin Jusuf Habibie...
Artikel ini sudah tayang di Otomotifnet.com dengan judul Mobil Nasional Ide B.J. Habibie, Tercetus di Era Soeharto, Namun Tak Pernah Diproduksi
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR