Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Digelar Di Jakarta 2020, Ini Tiga Perbedaan Yang Dimiliki Formula E

Parwata - Selasa, 16 Juli 2019 | 11:00 WIB
Meskipun sama-sama balapan di sirkuit Monako, Formula E dan Formula 1 memiliki beberapa perbedaan
Twitter/FIAFormulaE
Meskipun sama-sama balapan di sirkuit Monako, Formula E dan Formula 1 memiliki beberapa perbedaan

Otomania.com - Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, tiba-tiba mengumumkan bahwa tahun depan Jakarta akan menggelar sebuah kejuaraan balap.

Kejuaraan balap yang akan digelar di Jakarta tersebut adalah balap Formula E .

Seperti disampikannya lewat akun Instagram miliknya @aniesbaswedan.

“Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di tahun 2020,” ujar Anies kemarin (14/7).

Formula E atau disingkat FE, Secara kepopuleran memang belum terkenal seperti balap F1.

Kebanyakan orang awam di Tanah Air pun mungkin baru kali ini terpapar istilah Formula E atau FE, yang mirip dengan balap Formula 1.

Sama-sama merupakan kejuaraan single-seater, Namun FE punya beberapa perbedaan dari F1, dan bahkan seri balapan lainnya.

Dan kali ini,berikut ini 3 beberapa perbedaan tersebut.

1. Mobilnya Yang Digunakan Pakai Mesin Listrik

Tidak seperti pada mobil F1 yang sejak tahun 2014 memakai mesin hybrid, mesin bensin yang dibantu tenaga dinamo listrik, mobil FE sudah memakai mesin listrik dari awal ada.

Mesin listrik yang digunakan pada FE, sudah barang tentu dikembangkan khusus untuk balapan.

Sehingga mengedepankan performa di atas segala-galanya, dilansir dari fiaformulae.com, situs resmi FE, mesin listrik mobil FE memiliki tenaga maksimal sebesar 250 kW atau sekitar 335 Dk.

Angka tersebut cukup untuk membawa mobil FE berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu kurang dari 3 detik, dan memiliki top speed 280 km/jam.

2. Semua Balapan diadakan di Tengah Kota

Semua gelaran balap FE diadakan di sirkuit jalanan, tidak seperti F1 atau seri balapan lain yang kebanyakan balapannya digelar di sirkuit yang sifatnya permanen.

Jika melihat angka spesifikasi mesin tersebut, dan bertanya kenapa mesin mobil FE tidak sekencang mesin mobil F1 yang tenaganya bisa tembus 1000 DK, inilah alasannya.

Karena di jalanan kota yang relatif sempit dan berbelok-kelok, maka tenaga tidak menjadi masalah untuk menyuguhkan balapan ini.

Selain itu, balapan di sirkuit jalanan juga membantu FE menjalankan misinya.

Yaitu, CEO FE Alejandro Agag, dilansir dari eurosport.com, sebut adalah transportasi bebas polusi dan mobil listrik.

“Balapan di kota-kota yang penting secara global membantu mengukuhkan dan menyebarluaskannya dengan lebih baik,” ujar Agag.

3. Fans Bisa Mempengaruhi Balapan

Hingga saat ini, FE adalah satu-satunya seri balapan di mana fans dapat mempengaruhi secara langsung jalannya balapan lewat fitur FANBOOST.

Dilansir dari fiaformulae.com, “FANBOOST memberikan fans kesempatan untuk mendukung pembalap kesukaan mereka dan memberikan tambahan tenaga ekstra bagi si pembalap.”

Jadi, Anda dapat memilih pembalap kesukaan sobat melalui website FE, Twitter, atau app FE untuk mendapatkan FANBOOST ini.

Dan nantinya, 5 pembalap dengan jumlah dukungan terbanyak akan mendapatkan FANBOOST, tambahan tenaga sebesar 25 kW atau 33 Dk selama 5 detik.

Editor : Parwata
Sumber : GridOto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa