Otomania.com - Sejatinya semua pelumas di motor butuh perhatian pemiliknya, termasuk minyak rem.
Minimal tiga bulan sekali minyak rem wajib di cek kondisinya.
Karena pelumas seperti minyak rem tentu mempunyai masa pakai.
Anjurannya minyak rem diganti di 25.000 Km, tapi ada beberapa faktor yang bisa membuat minyak rem rusak lebih cepat.
Baca Juga : Dengan 3 Langkah Saja, Kebocoran Minyak Rem di Mobil Bisa Terdeteksi
"Jika warna minyak rem sudah menjadi lebih pekat dan ada bau lebih baik langsung diganti," bilang Agung Prayitno mekanik JGP Racing.
Agung menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan minyak rem menjadi cepat rusak.
"Yang pertama adalah gaya riding kita yang selalu menekan tuas rem," bilang mekanik yang bermarkas di Cidodol, Jakarta Selatan ini.
Hal itu bikin minyak rem gampang panas dan merusak kinerjanya.
Faktor lain ada di kondisi master rem yang mulai menurun.
Baca Juga : Penting! Ini Dia Arti Kode DOT Untuk Minyak Rem, Jangan Sampai Salah
"Kalau sil master rem sudah rusak bisa jadi kikisan tersebut bercampur dengan minyak rem," terangnya.
"Kalau bercampur minyak rem bisa rusak, harus dikuras terlebih dahulu dan ganti sil di master rem itu," lanjutnya.
Selain itu, pemasangan baut pengikat master rem yang kurang tepat juga bisa membuat minyak rem gampang tercampur air.
"Yang terakhir jangan lupa untuk tetap menggunakan minyak rem sesuai standar di motor, apakah DOT 3, DOT 4 dan lainnya," tambah Agung.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR