Otomania.com - Sering Ganti pelek bukan karena Jati sebagai pemilik Honda BR-V ini bosan.
Penggantian pelek tersebut semata-mata karena Jati mencari fitment dan kenyamanan yang pas untuk sang istri.
Seperti disampaikannya alasan gonta -ganti pelek yang dilakukan.
"Abis biarpun mobil ini dimodif tetep aja yang sering pakai kan istri. Dia sempet komplain bantingannya jadi lebih keras waktu pakai pelek yang lama," buka Jati, dikutip dari GridOto.com.
Baca Juga : Enggak Disangka, Modif Suzuki Jimny Katana Habiskan Dana Rp 255 Juta
Sebelumnya Jati menggunakan pelek rally lansiran OZ berukuran 18 inci lalu menggantinya dengan jenis lain yang tak mau disebutnya.
"Di situ terasa makin parah bantingannya kata istri, ya saya gak tega kan, langsung aja saya jual pelek lama terus coba ganti baru. Mungkin karena speknya beda terus ban juga ganti jadi berubah settingan," lanjut Jati.
Lantaran hal itu, Jati lantas mengganti pelek mobilnya dengan lansiran Rays CE28 berukuran 18 inci dengan ET 50 rata.
Sementara spesifikasi ban kembali ke versi awal dengan menggunakan Michellin Pilot Sport 4 ukuran 225/40/R18.
Baca Juga : Menolak Tua, Kijang Doyok Pikap Masih Lincah Meliuk-liuk Diajak Slalom
Menurut Wibowo Santosa, owner Permaisuri Ban, potensi bantingan mobil terasa keras lantaran salah dalam memilih spesifikasi pelek dan ban.
"Dalam memilih pelek dan ban itu kan yang dicari bukan hanya soal gayanya, tapi juga soal safety dan nyaman. Nah dua hal itu bisa dilihat dari spesifikasi pelek dan lingkar ban yang dipakai," ujar Bowo menjelaskan.
"Kalau tujuannya memang untuk harian, berarti penting untuk konsisten sama diameter roda keseluruhan. Jangan sampai mobil MPV atau LMPV pakai pelek ring 19 atau 20 inci tapi profil ban tebal. Atau malah sebaliknya lingkar pelek kecil lalu profil ban juga tipis. Itu salah," tutupnya.
Editor | : | Parwata |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR