Otomania.com - Sudah beberapa waktu balakangan ramai soal Yamaha Aerox yang menggunakan monosok.
Namun jangan salah, sebenarnya awal penggunaan monosok memang dibuat hanya untuk keperluan kontes, bukan untuk harian.
Beda lagi kalau dipakai harian, bisa-bisa rangkanya minta urut.
Sebenarnya para insinyur Yamaha yang mendesain motor ini sudah berfikir keras tentang kenyamanan dan kestabilan motor garapannya yang mengusung tema sport matic ini.
Baca Juga : Honda CBR150 Ngidam Sokbreker Upside Down Yamaha R15, Segini Maharnya
Jadi, enggak segampang itu mengubah sistem peredam kejut di motor ini.
“Motor ini dirancang untuk dua peredam kejut di belakang, tujuannya mungkin membagi titik redam yang sama ke bagian kiri dan kanan"
"Jika diubah jadi monosok, peredaman hanya bertumpu di satu titik. Akibatnya, motor pun tidak bisa stabil saat dipakai ataupun setelah dikembalikan ke semula,” beber Ridwan alias Chiwo, pebengkel dari Jakarta Timur.
Baca Juga : Jurus Ampuh Hadapi Sokbreker Motor yang Loyo, Jadi Segar Lagi
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR