Baca Juga : Kapolda Sumsel Patah Tulang Ditabrak Ojek Online, Penabrak Malah Kabur
Menurutnya semua berawal jika driver mau mengambil orderan tersebut akan dikirmkan alamat pemesan.
Tak hanya itu, Mulyono menuturkan, jaket Go-jek dahulu tidak berwarna hijau seperti sekarang ini.
Warna jaket atau seragam untuk mitra atau pengemudi Gojek dulunya berwarna abu-abu.
Sempat Diancam Golok
Pria kelahiran Sragen itu menegaskan, tranformasinya dari seorang pengemudi pangkalan menjadi pengemudi ojek online (ojol), menemui jalan berliku dan berbagai masalah.
Baca Juga : Banyak Driver Ojek Online Motoran Main Ponsel, Kemenhub Bikin Aturan
Di momen tersebut belum banyaknya pengemudi ojol yang berseliweran di DKI Jakarta dan sekitar, membuat Mulyono mendapat berbagai intimidasi, khususnya dari pengemudi ojek pangkalan (opang).
Intimidasi yang paling menakutkan ketika Mulyono diancam menggunakan golok, oleh sejumlah tukang opang.
"Kami sering banget diintimidasi sama (pengemudi) opang-opang. Saya pernah ditimpuk, saya di Graha Raya pernah dikalungin golok. Tapi saya pasrah, saya mencari nafkah dan tidak mengganggu," jelas Mulyono.
Bahkan, Mulyono mengaku sempat dikejar sekelompok ojek pangkalan saat menerima pesanan di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Baca Juga : Asyik, Khusus Driver Ojek Online, Proban Kasih Potongan Harga
Tangis Penumpang
Mulyono mendapatkan pengalaman berkesan saat menjadi pengemudi Go-jek ketika perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta.
Saat itu, Mulyono mengantar seorang perempuan warga negara asing (WNA) ke kawasan Cinere, Depok.
Ketika menjemput WNA tersebut, Mulyono menemui pelanggannya terlihat menangis di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
"Itu customer saya jemput dengan menangis, saya kan bingung. Saya bilang 'Kenapa Miss?'. Jadi sudah lebih dari dua jam dia order GO-Jek, tidak ada yang ambil, karena mungkin jauh, sekitar 15 kilometer dari GBK. Akhirnya saya ambil, intinya itu customer merasa berterima kasih sekali karena saya antar sampai tujuan," ujar Mulyono.
Baca Juga : Driver Ojek Online Blak-Blakan Sulitnya Ngantongin Rp 8 Juta Sebulan
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR