Otomania.com - Bisnis cuci mobil di DKI Jakarta tergolong bisnis yang menjanjikan.
Tak hanya tempat pencucian mobil berkalas premium, bahkan tempat cuci kecil juga banyak dijumpai di Jakarta.
Sekarang, perizinan serta tempat cuci kendaraan tesebut akan dibatasi di kota Jakarta.
Wacana itu dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk mengurangi limbah detergen di sungai.
Menanggapi wacana itu, Robby Kurnia, CEO Autoglaze Indonesia tak merasa khawatir, sebab shampo yang digunakan ramah lingkungan.
Sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
"Shampo kami itu ramah lingkungan dan juga diimpor, belum lagi kami juga sudah punya izin yang sudah sesuai dengan aturan," kata Robby di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, (1/7/2019).
(Baca Juga : Biar Tahan Lama Kincongnya, Begini Lho Cara Mencuci Mobil Yang Benar)
Robby melanjutkan, di tempatnya juga menawarkan cuci mobil kering alias dry wash yang tak menggunakan air dan shampo.
"Kalau yang dry wash kami di tempatkan di parkiran mal. Kalau itu jelas tidak menimbulkan limbah busa seperti deterjen, jadi kami tidak masalah soal wacana tersebut," kata Robby.
Dalam menjalankan bisnis cuci mobil di SPBU, Autoglaze sendiri bekerjasama dengan Pertamina Retail.
Lantas, tanggapan dari Direktur Operasional Pertamina Retail Pramono Sulistyo juga demikian.
"Kami sejalan dengan ramah lingkungan, dan kami menggandeng Autoglaze ini sendiri karena kami tahu semua shampo yang digunakan itu sudah ramah lingkungan sehingga kami tidak masalah dengan wacana itu," ujar Pramono.
Selain itu, Chandra pengelola cuci mobil di kawasan Cakung, Jakarta Timur, mengatakan, sampai saat ini belum mendengar informasi tersebut.
Namun, jika memang akan dibatasi karena menyumbangkan limbah detergen, maka Pemprov DKI Jakarta harus memberikan solusi.
(Baca Juga : Nah...Cuci Mobil Waterless Lebih Praktis, Salah Perlakuan Bisa Bikin Baret)
"Misalnya merekomendasikan sabun cuci mobil seperti apa yang ramah lingkungan, sehingga kami bisa menggunakan sabun tersebut agar tetap bisa usaha di bidang cuci kendaraan bermotor," ujar Chandra.
Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Ali yang juga pebisnis cuci motor di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
Menurut dia, kalau menggunakan sabun ramah lingkungan otomatis akan meningkatkan tarif.
"Sekarang untuk mobil Rp 25.000 sampai Rp 30.000, motor Rp 15.000, otomatis kalau sabunnya lebih bagus lagi, kami bisa menaikan tarif menyesuaikan dengan harga sabun tersebut," kata Ali.
(Baca Juga : Waterless Car Wash, Teknik Mencuci Mobil Tanpa Air Enggak Bikin Baret Bodi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemprov DKI Mau Batasi Tempat Cuci Mobil
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | otomotifnet.com |
KOMENTAR