Fakta pertama, pembalap asal Spanyol, Alex Criville, sukses menobatkan dirinya jadi juara dunia GP 500 di 1999, kemudian di 2000 mengenakan pelat nomor 1 tidak jadi juara dunia.
Fakta berikutnya, pembalap Amerika Serikat, Kenny Roberts, Jr., berhasil menjadi juara dunia GP 500 di atas motor Suzuki RGV500 di 2000, musim berikutnya memakai nomor satu dan di akhir musim tidak jadi juara dunia.
Berlanjut ke musim MotoGP 2006, mendiang Nicky Hayden (Repsol Honda) berhasil menjadi juara dunia, lantas di musim berikutnya 2007 mengenakan nomor satu dan tidak jadi juara dunia.
Fakta selanjutnya, Casey Stoner (Ducati Team) juara dunia MotoGP 2007, kemudian mengenakan nomor satu di musim berikutnya.
Baca Juga : Seberapa Layak Beli MINI Cooper S Countryman Sports? Harga 700 Jutaan
Musim 2008 pun, Casey Stoner tak berhasil mempertahankkan titel juara dunianya.
Begitu pula dengan Jorge Lorenzo yang menjadi juara dunia MotoGP di kompetisi tahun 2010, lantas mengenakan nomor 1 di musim 2011 akhirnya tidak berhasil jadi juara dunia.
Fakta terakhir, Casey Stoner (Repsol Honda) sukses meraup titel juara dunia MotoGP 2011, namuan lagi-lagi saat dirinya mengenakan pelat nomor 1 di musim 2012 gagal mempertahankan juara dunianya.
Deretan mitos, takhyul atau 'kutukan' itu sepertinya tidak membuat takut Marc Marquez untuk mengenakannya di MotoGP 2019.
Baca Juga : Lelah Main Trail dan Trabasan, Honda Tiger Ganti Aliran Bau Tanah Juga
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | Twitter,MotoGP |
KOMENTAR