Pertama, mulai dari fitur keselamatan, C-HR punya 7 buah airbag, Blind Spot Monitor System, Rear View Monitor System, kontrol traksi dan kontrol stabilitas, Hill-start Assist Control.
Lalu ABS, EBD hingga BA sudah menjadi fitur standar.
Yang menarik juga, mobil ini punya display G monitor pada MID yang menggambarkan gaya gravitasi ketika mobil bermanuver.
Sedangkan untuk parameter kenyamanan, bantingan C-HR terasa moderat, tepatnya tak begitu keras dan juga tidak begitu lembut.
Peredaman kabin juga tergolong sangat baik, terutama saat mobil berjalan, deru ban terdengar tipis hingga ke dalam kabin.
Saat kami menguji road noise di kecepatan 60 km/jam menggunakan alat dB meter, C-HR bisa mencatatkan 61,4 dB.
Tak kalah menarik, karena menggunakan material kulit yang lembut serta halus saat di sentuh, jok Toyota C-HR juga terasa nyaman saat diduduki.
Untuk kepraktisan, sayangnya C-HR tak begitu istimewa, karena terbatas dengan kompartemen penyimpanan.
Kompartemen berukuran besar hanya ada di bagian bawah dasbor.
Selebihnya, C-HR hanya menyediakan kompartemen berukuran sedang di konsol tengah dan kompartemen kecil di area doortrim.
Sedangkan untuk cup holder atau bottle holder tersedia 4 buah di baris pertama dan 2 buah di baris kedua.
Untungnya, keluar masuk C-HR lebih praktis, karena tak harus menekan tombol yang ada di remote untuk membuka kunci pintu.
Hanya dengan menekan tombol yang ada di gagang pintu, kunci pintu bisa langsung terbuka.
Lanjut lagi membahas akomodasi yang ditawarkan C-HR.
Akomodasi untuk penumpang maupun barang juga tak begitu impresif, jika dibandingkan dengan Honda HR-V.
Untuk akomodasi penumpang, C-HR hanya menyisakan 8 jari untuk legroom dan lebih dari 5 jari untuk headroom.
Jika dibandingkan dengan Honda HR-V yang menjadi rival di segmennya, masih menyisakan 13 jari untuk legroom dan 5 jari untuk headroom.
Lalu, untuk akomodasi barang, C-HR tergolong luas dan bisa memuat 2 koper berukuran besar.
Bicara harga, Toyota C-HR ini dibanderol Rp 490,15 juga.
Artinya, di segmen Compact SUV, C-HR menjadi yang termahal melampaui Mazda CX-3 yang dibanderol Rp 442,8 juta.
Tapi perlu diingat, C-HR lahir dari platform Toyota New Global Architecture (TNGA) yang juga digunakan Toyota Prius dan Lexus UX.
Dengan platform TNGA yang digunakan, C-HR bisa menawarkan kenyamanan yang baik dan tetap asyik dikendarai.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR