"Rekaman dan layar itu dimaksudkan juga untuk peserta yang ingin mengetahui hasil ujiannya."
"Dengan melihat rekamannya, peserta bisa tahu persis jika tidak lulus kenapa dan bagaimana. Bisa jadi bahan evaluasi untuk mengulangi ujian bagi yang tidak lulus," papar Kompol Dhyno Indra.
Kompol Dhyno Indra mengatakan jika sistem uji praktik SIM seperti ini baru hanya ada di Sidoarjo.
Ide pembuatan sistem itu sendiri, diceritakannya, bermula dari keinginan agar proses ujian praktik SIM bisa lebih transparan.
Setelah bertemu dengan beberapa pihak, akhirnya Satlantas memakai teknologi yang ditemukan oleh sebuah perguruan tinggi di Jawa Timur.
"Dan sekarang sudah bisa dipakai. Namun, kami berencana melaunching program ini akhir bulan nanti," imbuh mantan Kasat Lantas Polres Tuban tersebut.
Diharapkan dengan penerapan sistem ini, proses ujian praktik dalam pengurusan SIM di Sidoarjo benar-benar berjalan baik dan transparan.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tribun Jatim |
KOMENTAR