Otomania.com - Bakal menggantikan sistem ganjil-genap Kementrian Perhubungan sudah menyiapkan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP).
Kebijakan ini kabarnya akan dimulai pada akhir tahun 2019 dan akan dikerjakan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
"ERP baru saya siapkan sekarang, itu butuh waktu kira-kira setahun. Tahun depan saya targetkan sudah mulai diimplemetasikan," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2018).
Bambang menjelaskan, pihaknya tengah melakukan kajian-kajian terkait penerapan itu.
(BACA JUGA: Mobil Berstiker Ini Bisa Melenggang Bebas Meski Ada Ganjil-Genap)
Ia belum bisa memastikan jumlah investasi yang dibutuhkan untuk menerapkan kebijakan baru ini.
"Belum karena masterplan-nya lagi dibikin. Karena itu menunjukkan ruas-ruas jaringannya mana saja, nanti baru ketahuan di mana saja investasinya," ucapnya.
Adapun penerapan ini akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), sehingga tidak menggunakan anggara negara.
"Lelangnya tahun depan. begitu lelang langsung investasi. dan ini proyeknya KPBU, jadi tidak ada pakai duit pemerintah," pungkasnya.
(BACA JUGA: Tim Survey Sudah Bergerak, Ganjil-Genap Jadi Permanen Ketahuan Akhir Desember)
ERP merupakan sistem jalan berbayar yang rencananya akan menggantikan sistem ganjil-genap, guna menekan angka kemacetan di ibukota.
Sistem ini menggunakan kamera elektronik yang merekam setiap nomor polisi kendaraan yang masuk ke lokasi jalan berbayar.
Kemudian lewat pemindai elektronik, kendaraan akan dikenakan biaya besarnya sesuai tarif jalan berjalan.
Kebijakan penerapan ERP diharapkan ini bisa mendorong masyarakat beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribunnews.com |
KOMENTAR