Fatikhun menilai, masyarakat pengguna transportasi online juga harus memahami tentang lokasi pangkalan transportasi online agar pengemudi tidak perlu mendatangi penumpangnya.
"Ini masyarakat juga harus tahu pangkalannya di mana, tidak perlu nyebrang ke jalan, kan jadinya mereka (pengemudi transportasi online) mau tidak mau samperin penumpangnya. Jadi semarawut lagi kan" ujar Fatikhun.
Sosialisasi pun sudah dilakukan pihak Dishub Kota Bekasi dengan paguyuban transportasi online terkait ketersediaan pangkalan khusus transportasi online.
"Yang jadi masalah itu penumpang sudah pesan di dalam kereta, jadi pengemudi tuh cari-cari di mana penumpangnya.
(BACA JUGA: Kemenhub Ralat Isu, Transportasi Online Pelat Merah Usulan Dari Aliansi)
Padahal, kita sudah kasih juga ke penumpang biar tahu lokasi pangkalan transportasi online itu," kata Fatikhun.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, operasi rutin dilakukan untuk menertibkan transportasi online dan ojek konvensional yang kerap mangkal sembarangan.
Bahkan, Yayan menugaskan 15 pasukannya untuk berjaga di titik-titik area stasiun yang kerap dilanggar oleh para pengemudi transportasi online.
"Ya kita bertahap lah, kita kan melakukannya operasi rutin, kita ada dua sif berarti ada 30 orang satu hari, pokonya Jalur Bulan-Bulan kemudian sampai Pintu Air itu setiap hari, koordinasi dengan Satpol PP dengan Polres," ujar Yayan.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR