Otomania.com - Ternyata sokbreker belakang terasa empuk bisa menjadi indikasi sudah berumur dan minta ganti.
Sebab, bukannya mengada-ada, sokbreker yang terlalu empuk sudah kehilangan fungsi peredam kejutnya.
"Jadi untuk menahan beban hanya menggandalkan per sokbrekernya saja," Ucap Ali, pemilik Prima Shock Breaker, bengkel spesialis sokbreker motor di bilangan Cibubur, Jakarta Timur.
Untuk rebound, sokbreker mengandalkan batang sokbrekernya.
(BACA JUGA: Honda CRF150L Dilabur Warna Baru, Hitam Manis Sampai Ke Pelek)
Rebound sendiri adalah proses sok kembali ke posisi semula setelah mendapatkan tekanan ketika digunakan.
"Jadi di dalam batang sokbreker (termasuk as) punya fungsi untuk membalikan per sok breaker ke atas setelah mendapat tekanan ke bawah. Kerja batang sok juga dibantu dengan bantuan oli," tambahnya.
Jadi, bisa dibilang dengan adanya oli di dalam batang sokbreker yang membuat terjadinya rebound.
Naiknya sokbreker atau rebound juga enggak bisa sembarangan.
(BACA JUGA: Murah, Biaya Servis Rutin Suzuki NEX II Setahun Pertama Tak Sampai Rp 300 Ribu)
"Harus pas, kalau terlalu cepat enggak enak seperti ada efek memantul. Kalau beban berat bisa jadi bottoming (mentok, red). Nah, terlalu cepat itu disebabkan oli sokbreker habis terkuras akibat bocor," ucap Ali.
"Akibat oli sokbreker habis jadinya sokbreker turun dan naiknya cepet seperti mengayun begitu," ujar pria yang hobi balap sejak remaja ini.
Nah kalau sudah begitu kamu bisa melakukan pergantian atau servis sokbreker segera.
Bengkel servis sokbreker sudah biasa mengerjakan penyakit seperti ini.
(BACA JUGA: Grand Livina Terserempet Anak SMP, Wanita Ngaku Polisi, Tuntut Ganti Rugi Rp 1,5 Juta)
Umumnya akan dilakukan perbaikan pada komponen yang bocor dan dilakukan penambahan oli.
Setelah itu sokbreker bisa kembali berfungsi seperti semula.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR