Otomania.com - Meski Grab dan Go-Jek sudah menjamur ada rencana dari Kementerian Perhubungan yang menggandeng BUMN untuk membuat perusahaan transportasi online.
Tujuannya agar transportasi online lebih transparan dan adil.
"Perkembangan transportasi online semakin besar. Namun, berbagai persoalan terus mengemuka," jelas Ahmad Yani, Direktur Angkutan dan Multi Moda, Direktorat Perhubungan Darat, Kemenhub.
Dari sisi perusahaan yang tidak transparan dalam melaporkan bisnisnya.
(BACA JUGA: Nggak Usah Oprek Mesin, Tenaga Honda CRF150 Bisa Kedongkrak Dari Knalpot)
Juga dari sisi pengemudi yang merasa kebijakan perusahaan tidak adil.
Yani yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keselamatan Transportasi Darat menyebutkan pemerintah kerap kesulitan meminta data yang sifatnya umum dari perusahaan transportasi.
"Kami sebagai regulator saja kerap tidak diindahkan," ungkap Yani.
Alasan mereka menjaga kepentingan bisnis.
(BACA JUGA: Solusi Murah Penyakit Yamaha NMAX Generasi Awal, Bikin Mesin Halus Juga)
Padahal, kewajiban memberikan informasi ini sudah ada dalam aturan.
Berdasarkan hal tersebut, pihak Kemenhub mengupayakan Badan Usaha Milik Negara untuk ikut terjun dalam persaingan ini.
"BUMN yang bisa menjalankan platform transportasi kekinian ini misalnya Telkom Indonesia," bilang pria yang berkantor di Jl. Medan Merdeka Barat, No.8, Jakarta Pusat.
Semua ini menurut Yani masih dalam tahap penjajagan.
(BACA JUGA: Cuma Satu di Indonesia! Honda Accord Maestro Station Wagon Dibeli Lagi Usai Dijual)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR