Otomania.com - Suzuki berhasil menyita perhatian publik dengan menghadirkan All New Jimny 2018.
Meski masih memakai desain boxy klasik, ternyata penerimaan di kalangan penggemar masih tinggi.
Bahkan di Jepang, indennya sudah membludak hingga ribuan.
Dalam waktu 30 hari setelah peluncurannya, pesanan untuk Suzuki Jimny ini telah melebihi angka 15.000 unit.
Pihak Suzuki sendiri menyatakan tak menyangka kalau pesanan bakal sebanyak itu.
(BACA JUGA: Saat Asian Games Pertama 1962, Pemerintah Indonesia Datangkan Bus Ikarus Asal Hongaria)
Untuk mengantisipasi hal ini, Suzuki tengah mempertimbangkan untuk menambah jumlah produksi Jimny.
Hal itu untuk mengurangi risiko menumpuknya stok, karena banyaknya pesanan ini dikhawatirkan hanya terjadi di awal-awal saja.
Nah, kalau di Jepang saja Suzuki masih kesulitan untuk memenuhi permintaan, buat ekspor bagaimana nih?
Indonesia jadi kebagian stok enggak ya kira-kira?
Sebab, saat didatangkan ke Indonesia lewat GIIAS 2018, antusiasme warga Indonesia juga sangat tinggi.
(BACA JUGA: Piaggio Indonesia Punya 'Kapal Pesiar' Baru Dari Keluarga Primavera, Dibanderol Rp 42 Juta)
New Jimny yang dipamerkan di Indonesia dijejali mesin berkode K15B berkapasitas 1.500 cc yang serupa dengan mesin Suzuki New Ertiga.
Tapi menurut pihak Suzuki Indonesia, mesin itu belum pasti akan datang ke Indonesia.
"Secara prinsip sama, tapi tentunya ada sedikit perbedaan. Karena pasti ada beberapa penyesuaian yang berkaitan dengan bobot kendaraan, gear ratio dan lain sebagainya," ujar Donny Saputra, Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Donny juga menjelaskan, mesin yang terpasang dalam mobil konsep Jimny, belum tentu dipakai ke Jimny yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia.
"Saat ini kita mendatangkan Jimny masih dalam bentuk studi, kita ingin mendengar masukan-masukan dari konsumen," ungkapnya.
(BACA JUGA: Pantas Ngaco, Dibangun Sejak 1980-an, Durasi Lampu Hijau di Kota Semarang Cuma Lima Detik)
Senada dengan Donny, Presiden Direktur PT SIS, Seiji Itayama menyebut Jimny sangat mungkin mendapat banyak perubahan.
"Kita masih butuh masukan dari masyarakat Indonesia agar spesifikasi serta komponen Jimny lainnya bisa cepat fix di Indonesia," sebut Seiji Itayama.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR