Otomania.com - Toyota Hiace pengangkut rombongan sopir taksi selepas melayat diberondong tembakan membabi buta yang menyebabkan 11 orang tewas.
Peristiwa ini terjadi di Afrika Selatan (21/7/18).
Kronologi awalnya saat mereka dalam perjalanan usai melayat menuju Johannesburg.
Pihak berwenang meyakini 11 korban tewas itu merupakan rombongan 17 orang yang baru saja meninggalkan acara pemakaman di provinsi Gauteng.
Juru bicara kepolisian Jay Naicker mengatakan, penyerangan terjadi di area antara kota Colenso dan Weenen.
Sejumlah penembak bersembunyi di semak-semak kemudian muncul dan menghadang Toyota Hiace di jalan.
(BACA JUGA: Terciduk, Suzuki Sedang Siapkan Warna Baru Buat GSX-R150)
Selanjutnya, mereka memberondong Hiace itu dengan tembakan.
Sebanyak enam orang berhasil selamat, sementara empat lainnya dalam keadaan kritis dan dua orang dilaporkan tidak mengalami luka.
"Mobil diadang. Ada 11 orang meninggal, dan empat di antaranya luka serius dan sedang dirawat di rumah sakit, kata Naicker.
Sejauh ini, motif penembakan belum diketahui.
Namun, persaingan antara kelompok yang mengoperasikan taksi minibus telah menyebabkan berbagai kekerasan di masa lalu.
(BACA JUGA: Bakal Seru, Manajer Repsol Honda Tertantang Hadapi Ego Dua Juara Dunia MotoGP, Lorenzo dan Marquez)
Taksi minibus seperti itu merupakan transportasi paling populer di kalangan penduduk Afrika Selatan yang berjumlah 55 juta orang.
"Ada banyak kekerasan yang berhubungan dengan taksi di area itu. Tapi, kami sedang menyelidiki siapa dalang dari semua ini," ujar Naicker.
Serangan tersebut terjadi beberapa hari setelah insiden penembakan yang mematikan di Johannesburg.
Seorang pemilik taksi ditembak mati di kendaraannya, dan dua lainnya juga tewas ketika bepergian dalam kawalan polisi.
Selain itu, 10 orang kehilangan nyawa akibat kekerasan terkait persaingan antara pengemudi minibus di Cape Town dalam kurun waktu satu pekan pada Mei lalu.
(BACA JUGA: Serius, Di Semarang Ada Kampung Yang Seluruh Warganya Buka Bengkel Pintu Mobil)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR