Tidak seperti mesin 4-tak yang hanya menggunakan satu jenis oli mesin saja, pada mesin 2-tak juga dibutuhkan oli samping.
"Motor 2-tak memerlukan oli samping untuk pelumasan komponen mesin seperti piston, ring piston, kruk as, bearing kruk as. Oli ini ikut terbakar di ruang bakar," beber Muhamad Jaji, Servis Advisor Yamaha Harapan Motor, Pancoran Mas, Depok.
Jelasnya, oli samping yang terbakar di ruang mesin, otomatis akan menghasilkan asap.
Kalau di motor 4-tak mengeluarkan asap dari knalpot, itu jelas ada masalah pada mesinnya.
Istilah 2-tak atau 4-tak kategori mesin motor lebih khusus lebih populer di Indonesia karena resminya disebut 2-stroke atau 4-stroke.
(BACA JUGA: Jorge Lorenzo Mulai Temukan Ritme Dengan Ducati Desmosedici, Sayang Masa Depan Yang Memisahkan)
Pertanyaan yang muncul, sebenarnya “Tak” itu dari mana asal usulnya, sehingga bisa sampai disebut-sebut oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia.
M Abidin, GM Aftersales and Motorsport Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) coba memberikan jawaban dari rasa penasaran ini.
Dia menyebut kalau “Tak” itu disebutnya berasal dari bahasa Belanda yang kemudian diserap menjadi istilah umum di tengah masyarakat Indonesia.
“Istilah 2-takt atau 4-takt itu adalah bahasa Belanda yang artinya stroke atau langkah. Seiring dengan waktu, sebutannya menjadi ‘Tak’. Ini sama seperti komponen crankshaft (poros engkol) yang kemudian dikenal di dalam negeri menjadi krukas,” jelas Abidin.
Selain itu, mesin 2-tak enggak pakai noken as dan klep ya, jadi jangan salah lagi.
(BACA JUGA: Presiden Jokowi Kepincut Bikin Motor Kustom Lagi, Tampik Chopper dan Bobber)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR