“Jika Ecoboost dipakai di trek yang macet, stop n go-nya menjadi kurang cocok. Sebab, sistem transmisi otomatis Ecoboost itu menggunakan dual clutch atau kopling ganda,” kata Heru.
“Jadi, sebenarnya transmisi dalamnya itu manual, namun diberi penggerak berupa motor dan Transmission Control Modul (TCM) sehingga bisa dioperasikan otomatis,” lanjutnya.
Sistem dual clutch tersebut, kata Heru, kurang cocok diterapkan untuk mobil yang sering melewati trek macet atau tanjakan.
Ia mengaku, pelanggannya pernah ada yang mengalami kasus serupa, padahal jarak tempuh per harinya hanya 10 km – 15 km saja, namun di jalur yang kerap macet.
(BACA JUGA: Nissan Leaf Versi Nismo Enggak Lama Lagi Dijual di Jepang, Ada Perbedaan Sama Yang Biasa)
“Kalau sudah rusak, komponen dual clutch itu lumayan mahal harganya. Kemarin saya gantikan untuk pelanggan Rp 18,7 juta,” ujar Heru.
“Itu baru harga komponennya. Untuk jasa perbaikannya, di bengkel kami kena Rp 1,5 juta,” tutupnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR