Otomania.com - Honda melakukan dobrakan besar di pasar skutik Indonesia dengan meluncurkan PCX Hybrid.
Di tengah beragamnya segmen MAXI Series yang ditawarkan Yamaha, Honda justru membawa motor hybrid untuk bersaing di kelas skutik besar.
Kira-kira apakah Yamaha akan ikut membawa skutik hybridnya?
“Apa sih fungsi sebenarnya? Kalau jawabannya lebih irit, bisa punya power, saya balikin, itu sama enggak dengan VVA? Begitu saja,” kata Yordan Satriadi, Assistant GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
(BACA JUGA: Mirip Usia SIM, Baterai Lithium Honda PCX Hybrid Bisa Tahan Empat Sampai Lima Tahun, Tapi Enggak Mati)
Menurut Yordan, penggunaan nama ‘hybrid’ memang terdengar keren.
Tapi jika fungsinya sama, bisa dibilang cara ini merupakan strategi penamaan saja dari perusahaan.
“Kan beda-beda namanya, kalau VVA tidak pakai baterai kan, nanti mungkin kita perlu ada kelas khusus bedah teknologi Yamaha, VVA sama tetangga itu bedanya apa,” terangnya.
Yordan juga berujar, jika teknologi hybrid dan kendaraan listrik sudah lama muncul di Jepang.
“Kenapa belum masuk ke Indonesia? Kita kembali bicara kulturnya,” ujarnya di sela-sela acara MAXI Yamaha Day di Magelang, Jawa Tengah (14/7/2018).
Misalnya, masih banyak pemotor yang meragukan teknologi hybrid atau listrik saat menerjang banjir.
(BACA JUGA: Tak Mau Kalah Dari Saingan, Yamaha Luncurkan Grand Filano Hybrid)
“Memang ada proteksinya, tapi tidak menutup kemungkinan kan? Kalau terabas terus, ya pasti bermasalah,” ungkap Yordan.
Selain soal daya tahannya terhadap air, masalah pengisian ulang daya baterai juga jadi persoalan.
“Kebiasaan di Indonesia misalnya lupa, nge-charge handphone jadi pakai powerbank, kalau ini gimana? Hehehe,” sebutnya.
“Masih soal habbit di Indonesia, kalau soal regulasi sekarang ini lagi tahap perkenalan, belum langsung dijual,” tutup Yordan.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR