Otomania.com - Olah TKP dilakukan polisi terhadap kasus peluru nyasar yang menembus kepala dan menewaskan sopir truk Hino.
Olah TKP ini dilakukan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan bersama tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Jumat (13/7/2018).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan belum bisa memastikan jenis logam yang menewaskan Marthen.
"Sementara kami menduga ini kan benda mencurigakan bentuk logam ya, bisa dilihat di sini kan ada proyek (pembangunan) juga, apakah itu serpihan besi dari proyek ataukah proyektil," ujar Stefanus seusai olah TKP.
Logam yang menewaskan Marthen itu masih diperiksa di Puslabfor Polri.
(BACA JUGA: Penelitian Ilmiah, Motor Berkompresi Rendah Enggak Cocok Diisi Bensin Beroktan Tinggi, Contohnya Yamaha NMAX)
Apabila hasil Puslabfor menunjukkan logam itu merupakan proyektil, polisi akan melakukan uji balistik.
"Kalau memang itu proyektil, akan kami uji balistik. Tapi kalau hanya serpihan besi, ya tidak kami uji balistik," kata Stefanus.
Hasil pemeriksaan logam itu nantinya akan disinkronkan dengan hasil olah TKP.
Olah TKP pada siang ini juga dilakukan untuk menentukan lokasi persis Marthen terkena logam itu.
Sebab, pada saat kejadian, Marthen berada di dalam truk yang bergerak.
(BACA JUGA: Monster Energy Jadi Sponsor Utama Tim Yamaha MotoGP, Tapi Kok Masih Ada Logo Movistar?)
"Kami mengukur dari diketahuinya korban jatuh, kemudian estimasi kira-kira di mana dia terkena benda tersebut," ucap Stefanus.
Marthen tewas diduga tertembak peluru nyasar di ruas Tol JORR Km 184 dari Pasar Rebo Lebak Bulus pada Senin (9/7/2018) pagi.
Sebelum kejadian, Marthen sempat menjemput rekannya untuk menggantikannya berkendara karena ia ingin beristirahat meminum kopi.
Namun, di pertengahan jalan, tepatnya depan proyek pembangunan apartemen Izzara, Cilandak Timur, saksi yang merupakan rekan korban mendengar suara letusan.
Beberapa saat kemudian, saksi melihat korban terjatuh dari tempat duduk dan mengeluarkan darah dari bagian kepala.
(BACA JUGA: All New Honda PCX Hybrid Sudah Bisa Dipesan, AHM Menjualnya Rp 40,3 Juta)
Saksi yang panik langsung membawanya di RS Fatmawati, namun nyawa korban sudah tidak tertolong.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR