Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Jadi Kontorversi, Ada Yang Jelaskan Kenapa Jalan Tol Enggak Dibuat Lurus Tapi Berkelok

Irsyaad Wijaya - Selasa, 10 Juli 2018 | 11:30 WIB
Foto udara jalan Tol Solo-Kertosono (Soker) di Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah
Tribunjateng/cetak/antara
Foto udara jalan Tol Solo-Kertosono (Soker) di Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah

#FYI #JALANAN #TOL #PEGUNUNGAN

Kenapa Rata" dijalan Tol dan Pegunungan dibuat berkelok-kelok? Saat ini pertanyaan itu selalu menjadi perbincangan di manapun dan kapanpun, tapi sebenarnya ada beberapa alasan kenapa jalanan dibuat berkelok-kelok mau dijalan Tol ataupun dijalan pegunungan.

Pertama, pada saat pengendara melaju dengan kecepatan stabil dan tidak berubah dalam waktu yang lama, pengendara akan cepat merasa jenuh dan lelah. Kurangnya aktivitas seperti mengerem dan memutar setir membuat pengendara menjadi cepat mengantuk dan konsentrasi menjadi lengah. Ketika terjadi apa-apa, kecepatan pengendara merespon juga akan melambat.

Kedua, jika terus-terusan melihat benda jarak jauh dalam waktu yang lama, otak kita akan memvisualisasikan "benda dekat"menjadi jauh. Hal ini sangat mudah sekali membuat pengendara mengira bahwa mobil di depan masih jauh, padahal sudah dekat. Sekali mau ngerem, sudah terlambat.

Jika kamu perhatikan, ada beberapa jalan tol yang lajur keluarnya dibuat melingkar, hal itu juga bertujuan untuk mengurangi kecepatan mobil saat keluar dari jalan tol.

Saat ini jalan tol yang mempunyai jalur lurus terpanjang adalah Tol Cipali,bentuk jalan tol ini lurus, tidak berbelok-belok atau banyak tikungannya sehingga walaupun 1 bulan diresmikan, jumlah kecelakaan di Tol Cipali sudah mencapai 56 kasus! Korban meninggal dunia mencapai 12 orang.

Lalu bagaimana dengan Jalur berkelok-kelok di pegunungan?

Jalur berkelok-kelok di pegunungan sebenarnya menggunakan sistem bidang miring, hal ini dilakukan agar mendapatkan keuntungan mekanis yang cukup besar agar kendaraan dapat menaikinya dengan mudah dan turun tidak dengan kecepatan tinggi.

Mobil sendiri sebenarnya tidak cukup bertenaga untuk mendaki jalur yang curam sehingga dibuat jalur berkelok-kelok untuk mengurangi tenaga yang dibutuhkan agar bisa sampai ke ketinggian yang sama.

SC : banyak sumber blog dll.

(BACA JUGA: Bukan Buat Gaya-gayaan, Cable Ties di Sokbreker Depan Motor Balap Punya Fungsi Penting)

Nah, aneka respons memenuhi postingan tersebut. 

Sampai-sampai admin kemudian menutup kolom  komentar. 

Adapun beberapa komentar yang masuk di antaranya sebagai berikut. 

Bukan itu saja, tanggapan berupa gambar-gambar yang membuat kita tersenyum.

Dwiky Okta Rosandi Nunggu sampai ada yang komen
"Dikira trek Drag Race"

(BACA JUGA: Ini Sebabnya, Penjualan Yamaha NMAX dan Honda All New PCX Juni 2018 Sama-Sama Turun)

Editor : Iday
Sumber : GridOto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa