Otomania.com - Busi memiliki peran penting dalam sistem kerja mesin mobil.
Fungsinya untuk mengubah tegangan listrik yang disalurkan koil, menjadi percikan api yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang mesin yang telah dikompresi.
Material dan desain elektroda busi sangat menentukan efisiensi dan daya tahan.
Hingga saat ini ada tiga material yang umum digunakan oleh produsen busi, yaitu tembaga (copper), platina (platinum), dan iridium.
Busi dengan bahan tembaga akrab disebut busi biasa.
(BACA JUGA: Detik-detik Aksi Jambret Digagalkan Ojek Online dan Warga, Dipukul Sampai Tersungkur)
Sementara busi dengan material platinum dan iridium kerap dipanggil busi long life.
"Ini karena umur busi iridium lebih panjang dua kali lipat dari umur busi biasa," terang Andy, Pemilik Sinar Sakti Tebet, Jakarta Selatan.
Busi biasa biasanya sudah wajib diganti ketika mencapai 40.000 km.
Nah, umumnya busi long life diklaim memiliki usia pakai hingga 50.000-100.000 km.
Waktu pakai yang lama ini karena material iridium memiliki durabilitas yang tinggi.
(BACA JUGA: Hanya Menghitung Hari, Suzuki Luncurkan Bandit 150, Harganya Menggoda)
Kekuatan material Iridium pula yang menyebabkan elektrode bisa dibuat lebih kecil.
Umumnya busi Iridium elektroda-nya berbentuk runcing kecil seperti jarum dengan ukuran 0,4-0,6 mm.
"Tujuannya agar ia lebih fokus sehingga cepat menyambar campuran bensin dan udara di ruang bakar," ucap Zainul Arif, Foreman Tunas Toyota Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Konsekuensinya, harga busi iridium ini tergolong mahal, bisa mencapai sekitar Rp 100-150 ribu per buah.
Kalau busi biasa berbahan copper sudah bisa ditebus Rp 15-20 ribu per buah.
(BACA JUGA: Waspadai, 3 Motor Favorit Begal dan Jambret, Larinya Kencang dan Punya Bodi Ramping)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR