Otomania.com - Di gelaran MotoGP Belanda 2018, ada pameran motor-motor balap zaman dulu yang bermesin 50 cc.
Grand Prix era lawan memang pernah menyelenggarakan kelas 50 cc di tahun 1962 hingga 1983.
Banyak pabrikan motor beradu di kelas itu.
Seperti Suzuki, Honda, Derbi, Kreidler, Bultaco, Jamathi, Piovatici, Garelli, ABF, dan Villa.
Tapi tak berhenti di panggung pameran, usai balapan kelas MotoGP, ada parade lap dari motor-motor 50 cc ini di TT Circuit Assen, Belanda.
(BACA JUGA: Bukan Main, Jumlah Overtake di MotoGP Belanda Total Sampai 175 Kali, Selisih Waktu Juga Tipis)
Dari motor MotoGP 1000 cc dengan tenaga lebih dari 200 dk, giliran motor 50 cc dengan tenaga kurang dari 25 dk diadu di sirkuit.
Ada 5 kakek-kakek dan satu pemuda yang menggeber motor 50 cc di trek Belanda ini.
Yakni 5 mantan pembalap 50 cc Jan de Vries, Henk van Kessel, Aalt Toersen, Theo Timmer, Jos Schurgers, dan anak dari Angel Nieto, Angel Nieto Junior.
Angel Nieto Jr. memakai nomor balap ayahnya di para de lap ini, yakni 12+1.
Di ruang bagian koleksi juga tak kalah menarik dari parade lap tersebut.
Banyak motor 50 cc dari para legenda dijajarkan di TT Circuit Assen untuk bisa dinikmati para pengunjung.
(BACA JUGA: Terdeteksi, Sektor Kaki-kaki Jadi Kelemahan Honda RC213V di Musim 2018)
Ada salah satu koleksi menarik dari motor-motor itu, yakni Suzuki RK67, motor 50 cc, 2-tak, dua silinder, dan 14 gigi.
Suzuki RK66 itu memiliki berat 58 kg dan tenaga 17,5 dk yang mampu melaju hingga 176 km/jam.
Sayangnya dalam parade lap, motor ini tidak ikut digeber di sirkuit Assen.
Dilansir dari Speedweek.com, Hans Georg Anscheidt pembalap tahun 1960-an pernah mengatakan bahwa Suzuki pernah membuat mesin balap 50 cc 3 silinder.
Mesin itu bisa mencapai rpm 20.000, Anscheidt menyebut bahwa motor itu 'akan membutuhkan 20 gigi'.
Tapi motor itu tidak pernah turun balap karena performa pabrikan Jepang tidak gemilang saat itu.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR